batampos – Beberapa SMP Negeri di Batam diduga memaksakan para murid baru untuk belajar melebihi kapasitas maksimal rombel. Hal itu, membuat Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyarankan agar sekolah tersebut membuka rombel baru. Tujuannya agar kegiatan belajar mengajar dapat maksimal.
Seperti adanya informasi rombel di SMP N 3 Batam di Sekupang yang berisi 57 murid. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi akan memastikan lagi informasi tersebut, apakah benar jumlah siswa perombel jauh melebihi kuota maksimal.
“Saya belum ke sana. Kalau memang ada, harusnya jangan sampai 57 orang per lokal, itu tak bakal efektif,” ujar Rudi.
Baca Juga:Â Ini Polsek Terbaik di Batam, Lokasinya di Hinterland
Menurut dia, sekolah jangan memaksakan jumlah siswa jauh diatas maksimal. Karena, proses mengajar mengajar tak akan maksimal. Apalagi, satu kelas diajar satu guru.
“Harusnya buka rombel baru. Nanti saya telpon minta buka rombel baru,” jelas Rudi.
Dipastikan Rudi, menambah rombel tidak jadi masalah, sebagai solusi untuk memberi ruang anak-anak mendpaat pendidikan wajib. Tujuan menambah rombel juga agar para siswa bisa belajar maksimal, dibandingkan kuota rombel melebihi kapasitas.
Baca Juga:Â Rencana Daya Tampung Tambahan SMA/SMA akan Merata ke Semua Sekolah
“Tak ada masalah, jika memang itu solusinya. Karena memang tak ada jalan lain, ” kata Rudi.
Rudi juga meminta pihak swasta agar tidak memberi biaya yang terlalu mahal. Sehingga yang tak tertampung di negeri bisa sekolah di swasta.
“Sekolah swasta jangan mahal-mahal juga, karena sudah kami kasih intensiv per guru Rp 1 juta,” pungkas Rudi. (*)
Reporter: Yashinta