Minggu, 28 Juli 2024
spot_img

Sekolah Swasta Masih Kekurangan Siswa Baru

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240613 WA0002
Ilustrasi. Proses PPDB 2024 di SMKN I Batam.

batampos – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) sekolah Negeri yang baru saja dilewati membludak dengan calon peserta didik baru yang mendaftar. Bahkan hingga kini masih banyak peserta didik yang tidak lolos seleksi tetap antre di sekolah-sekolah negeri yang ada di kota Batam.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan sekolah swasta yang ada di kota Batam. Masih banyak sekolah sekolah swasta yang belum memenuhi kuota daya tampung siswa atau murid baru.

Sejumlah sekolah swasta di Batuaji dan Sagulung umumnya mengaku, masih kekurangan peserta didik baru. PPDB yang sedang berjalan baru mengisi 60 hingga 80 persen dari total daya tampung masing-masing sekolah yang ada.

“Belum capai target. Yang terisi sekarang ini memang mereka yang dari awal mau ke sekolah kita (swasta). Yang tidak lolos dari sekolah negeri belum ada pergerakan lagi,” ujar Kepala Sekolah Yos Sudarso III Batam di Batuaji Marianus Sihotang.

Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Batam Muhammad Raihan juga menyampaikan hal yang sama. Sekolah swasta di Batam umumnya masih kekurangan siswa baru. Ini terjadi tiap tahun karena pandangan masyarakat akan mahal nya biasa pendidikan di sekolah swasta masih melekat erat.

Semua pada berlomba-lomba ke sekolah negeri dan ini persoalan lama yang belum diatasi secara maksimal oleh pemerintah. Pemerataan siswa dengan sekolah swasta belum berjalan dengan baik.

“Ini masalah yang sama. Solusinya saya kira pejabat pemerintah tahu itu. Kalau tetap seperti ini ya tetap saja terjadi tiap kali PPDB, ” ujar Raihan.

Untuk tetap bertahan dengan polemik ini, sekolah swasta saat ini kata Raihan, hanya bisa lakukan satu hal yakni meningkatkan fasilitas dan kualitas lembaga pendidikan mereka agar dilirik oleh masyarakat.

“Ini sudah takdir, jadi sekolah swasta harus bisa membangun fasilitas yg lengkap dan tingkatkan mutu, baru bisa bersaing dengan sekolah Negeri, ” kata Raihan.

Untuk program pemerataan siswa baru dengan sekolah swasta ini tetap ada ditangan pemerintah dengan kebijakan-kebijakan yang tidak membebani sekolah swasta. Selama sekolah swasta dibiarkan berjalan sendiri tentu biaya pandangan akan mahalnya biaya pendidikan di sekolah swasta tidak akan hilang.

“Pemerataan ini inisiatif pemerintah. Ya kami tak bisa melawan takdir kalau kondisinya seperti ini terus, ” ujarnya.

Sementara di lapangan, sekolah negeri terutama yang di wilayah, Batuaji dan Sagulung, masih ramai dengan antrean siswa dan murid yang tidak lolos seleksi pada PPDB yang baru saja dilewati. Orangtua tetap ngotot agar anak mereka diterima kembali di sekolah Negeri karena alasan untuk menghemat biaya pendidikan.

Dinas Pendidikan Provinsi Kepri melalui kepala Kantor Disdik Kepri Cabang Batam Kasdianto belum bisa berkomentar banyak terkait antrean calon peserta didik di SMA dan SMK Negeri di Batam ini. Itu karena belum ada putusan dari Gubernur terkait permintaan kuota tambahan. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img
spot_img

Update