Sabtu, 14 September 2024
spot_img

Sektor Keuangan Terus Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Kepri

Berita Terkait

spot_img
image1 5 scaled e1724981423344
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri memberikan keterangan pemaparan terkait perbedaan pinjol ilegal dan pertumbuhan sektor jasa keuangan di Kepri dalam media gathering. F. Azis Maulana

batampos – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengungkapkan bahwa sektor jasa keuangan di daerah tersebut tetap stabil, didukung oleh tingkat permodalan yang solid dan likuiditas yang memadai.

Stabilitas ini berperan krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri yang mencapai 4,90 persen pada triwulan II-2024.



Kepala OJK Provinsi Kepri, Sinar Danandjaya mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh beberapa sektor kunci.

“Sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 5,16 persen, diikuti oleh konstruksi sebesar 1,40 persen, administrasi pemerintahan sebesar 0,44 persen, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen,” katanya, Kamis (29/8).

Baca Juga: OJK Ungkap Ribuan Rekening Terlibat Judi Online dan Pinjaman Ilegal, Ada Mahasiswa dan Buruh

Di bidang pasar modal, perkembangan signifikan tercatat dengan jumlah investor yang mencapai 130.714 hingga Juni 2024.

“Selain itu, lima emiten berhasil menghimpun dana sebesar Rp541,2 miliar, menandakan adanya dinamika positif di sektor ini,” sebutnya.

Sektor perbankan juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Pada Juni 2024, kredit yang disalurkan oleh bank umum meningkat sebesar Rp4,27 triliun, mencapai total Rp51,29 triliun, atau tumbuh 9,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kredit produktif mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 9,12 persen, sementara kredit konsumtif tumbuh sebesar 9,04 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif, meningkat sebesar 14,89 persen (yoy) menjadi Rp88,92 triliun.

Namun, Sinar juga mengungkapkan adanya tantangan dalam bentuk peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL gross) yang mencapai 3,84 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 2,26 persen.

Baca Juga: Gas 3 Kg Langka di Bengkong

OJK mendorong bank-bank di Kepri untuk terus meningkatkan manajemen risiko kredit, mulai dari verifikasi dokumen hingga pemantauan penggunaan dana kredit.

Di sisi lain, kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Kepri menunjukkan pertumbuhan double-digit, mencerminkan prospek positif bagi ekonomi daerah ini di masa depan.

“Dengan pencapaian ini, Kepri berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan memaksimalkan potensi pertumbuhan, menjadikannya sebagai salah satu pusat ekonomi yang berkembang pesat di Indonesia,” ujarnya.

OJK juga berharap untuk memperluas program edukasi dan literasi keuangan di masyarakat melalui berbagai media.

“Harapan kami adalah agar program edukasi keuangan dapat lebih luas dijangkau oleh masyarakat,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img
spot_img

Update