batampos – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batam terus dimaksimalkan jelang akhir tahun 2022 ini. Berdasarkan data terbaru, hingga Desember 2022 ini total pajak daerah sudah menembus angka Rp1.000 miliar atau Rp1 triliun lebih.
Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Sekban) Batam, Aidil Salaho mengatakan pendapatan Rp1 triliun memang ditargetkan usai evaluasi di semester pertama atau Juni lalu.
Prediksi capaian bisa menembus Rp1 triliun dilihat dari semakin membaiknya sektor penghasil seperti hotel, hiburan, BPHTB, dan sektor lainnya.
Baca juga:Â Dana untuk Korban Gempa Cianjur Terkumpul Rp 1,5 Miliar, Pemko Batam Masih Buka Donasi
Sehingga pihaknya menargetkan angka maksimal yang bisa diperoleh hingga penutup tahun 2022 ini. Berdasarkan data yang dikumpulkan momen kebangkitan mulai terjadi usai Juni lalu.
Berhasilnya pengendalian Covid-19 cukup mendorong membaiknya sektor penghasil. Terbukti di bulan Juni lalu pajak perfilman mencapai Rp1,2 miliar. Angka ini merupakan paling tinggi sepanjang tahun ini.
Begitu juga dengan pajak hiburan lainnya, sektor hotel Rp84 miliar atau 64 persen, pajak restoran Rp93 miliar atau 72 persen. Pajak hiburan Rp 24 miliar atau 62 persen. Pajak BPHTB Rp329 miliar atau 79 persen. Pajak PBB-P2 Rp211 miliar atau 82 persen.
Lanjut Aidiln penerimaan khusus pajak sampai hari ini sudah melampaui capaian, bukan hanya dibandingkan 2021, tapi tertinggi yang pernah dicapai oleh Pemko Batam, melebih nilai Rp 1 triliun.
Baca Juga:Â Ini Kata Ombudsman Terkait Pemblokiran STNK Bila Tunggak Pajak 2 Tahun
Beberapa jenis pajak atau hampir semua jenis pajak yang masih berpotensi untuk meningkat di tahun depan. Dengan semakin tumbuh dan berkembang sektor pariwisata, pastinya akan mendongkrak baik tingkat hunian hotel maupun juga jumlah hotel yang ada.
Sektor restoran juga akan sangat dimungkinkan meningkat dengan semakin tumbuhnya sektor pariwisata.
“Kalau dilihat dari buka tutupnya, sektor kedai kopi dan kafe masih belum terlalu mantap atau menjanjikan. Karena sifatnya masih belum stabil, beberapa baru buka tapi juga beberapa yang tutup dinamis setiap bulannya,” ujarnya, Selasa (20/12).
Pajak penerangan jalan juga menurut prediksi Brighst PLN akan mengalami peningkatan, sekitar 4-6%. Mengingat adanya potensi investasi baru dan peningkatan daya dari pelanggan.
Baca Juga:Â Harga Tiket Roro Batam-Kuala Tungkal
Aidil menyebutkan untuk PBB-P2 dan BPHTB, pihaknya memperkirakan peningkatan akan terjadi signifikan saat perda turunan dari UU 1/2022 disahkan karena ada potensi kenaikan di sisi NJOP. Mudah mudahan dengan peraturan baru yaitu orang asing/WNA diperbolehkan membeli properti juga akan berpengaruh terhadap nilai BPHTB ke depannya.
“Kita masih menunggu aturan juknis nya dari pemerintah pusat. Karna potensi WNA membeli properti dibatam sangat besar, rumah mewah dan apartemen yang menarik bagi WNA,” ujarnya.
Ia berharap di tahun depan sektor penghasil lainnya bisa lebih optimal. Tahun depan APBD di target Rp3,2 triliun. Tentu dengan target tersebut, harus ada upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan capaian pendapatan asli daerah (PAD).
“Dari evaluasi kami setiap bulan, pasti ada yang selalu kami optimalkan. Yang sudah naik tahun ini akan kami tingkatkan untuk memaksimalkan target capaian,” ungkapnya. (*)
Reporter : YULITAVIA