batampos – Ribuan warga Batam hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Nyat Kadir, mantan Wali Kota Batam dan anggota DPR RI Dapil Kepri, yang tutup usia pada usia 75 tahun. Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang, Sekupang, Kota Batam, Senin (2/9).
Nyat Kadir sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, sebelum mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 14.17 WIB, didampingi keluarga. Jenazahnya diterbangkan dari Jakarta ke Batam pada pukul 06.00 WIB, dan tiba di Bandara Hang Nadim pukul 07.45 WIB. Setelah itu, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Tiban 1 blok D Nomor 149, Sekupang.
Prosesi pemakaman diawali dengan salat jenazah di Masjid Baiturrahman pukul 09.30 WIB, dan dilanjutkan pemakaman di TPU Sei Temiang pukul 10.00 WIB.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, bertindak sebagai inspektur upacara pelepasan jenazah Nyat Kadir. Dalam sambutannya, Rudi menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas kepergian Nyat Kadir, seorang tokoh yang telah berjasa besar dalam pembangunan Kota Batam.
”Selepas ini saya mengajak semua bapak ibu yang hadir di sini untuk bersama-sama mengantar beliau ke pemakaman dan mendoakan beliau. Maafkan segala kesalahan beliau semasa hidup,” ucap Rudi.
Bagi Rudi sendiri, Nyat Kadir merupakan sosok inspirasi yang juga menjadi guru dalam kepemimpinan. Bahkan, Nyat Kadir juga menjadi tokoh yang fokus dalam mengembangkan pendidikan.
Usai menyalatkan jenazah yang dipimpin Khatib Ahmad Faisal, jenazah Nyat Kadir pun langsung dibawa ke TPU Sei Temiang menggunakan mobil ambulans BP Batam.
Rudi menyatakan kekaguman dan penghormatan mendalam terhadap jasa-jasa Nyat Kadir.
”Mengantar orangtua, teman, atau saudara kita ke peristirahatan terakhir adalah bentuk penghormatan. Pak Nyat Kadir adalah salah satu pelopor pe-ngembangan Kota Batam. Tanpa pemikiran dan usahanya, Batam tidak akan seperti sekarang,” ujar Muhammad Rudi, Senin (2/9).
Rudi mengapresiasi kontribusi besar Nyat Kadir terhadap pembangunan Batam. Almarhum semasa hidup lanjutnya telah memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan kota ini.
”Dia yang membangun Kota Batam, sementara saya hanya melanjutkan,” tambahnya.
Menurut Rudi, Nyat Kadir adalah pemimpin yang tegas, merakyat, dan berdedikasi tinggi, dengan kontribusi yang tak terbantahkan dalam membangun Batam dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. “Batam sebagai Bandar Dunia Madani adalah ide beliau. Kami mengajak masya-rakat untuk memaafkan jika ada kesalahan dan menyampaikan jika ada utang yang belum diselesaikan. Mari kita doakan agar kita semua menjadi pribadi yang lebih baik,” ucap Rudi.
Rudi juga menegaskan pentingnya menghargai sejarah dan kontribusi para pendahulu. Ia mengajak seluruh masyarakat Batam untuk mendoakan agar amal jariyah almarhum diterima oleh Allah SWT. ”Apa yang kita capai saat ini adalah hasil dari jasa para pendahulu kita. Sejarah jangan sampai kita lupakan,” sebut Rudi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengenang Nyat Kadir sebagai sosok yang berperan penting dalam perjalanan karier politik-nya. “Almarhum adalah guru, panutan, dan teladan bagi saya. Dia selalu hadir di setiap kesempatan,” ujar Amsakar.
Amsakar juga mengingat masa ketika Nyat Kadir menjabat sebagai wali kota, dimana ia banyak belajar mengenai pemerintahan, pendidikan, pembangunan daerah dan budaya.
Bakal Calon Wali Kota Batam, Nuryanto, menilai Nyat Kadir sebagai teladan bagi generasi penerus. Sebagai mantan wali kota dan anggota DPR-RI, almarhum memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin mengutamakan kepentingan publik. ”Saya juga sering mendapat nasihat positif dari Nyat Kadir mengenai politik di Kepri,” ujarnya.
Calon Wakil Wali Kota Batam yang juga tokoh masyarakat Melayu, Hardi Selamat Hood, berpendapat bahwa Nyat Kadir adalah sosok kakak bagi dirinya. Selain memberikan perhatian pada dunia pendidikan, almarhum juga merupakan tokoh budaya yang dikenal dalam komunitas Melayu.
”Beliau adalah kakak dan tauladan bagi masyarakat Kepri. Tokoh agama dan budaya kita. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” kata Hardi.
Nyat Kadir merupakan Wali Kota Batam pertama yang menjabat setelah era Raja Usman Draman dan Raja Abdul Aziz sebagai Wali Kota Administratif Batam. Almarhum memimpin Kota Batam dari tahun 2001 hingga 2005, dengan kontribusi signifikan dalam pembangunan kota ini.
Sebelum menjadi wali kota, Nyat Kadir telah memegang berbagai jabatan penting di Pemerintah Kota Batam, termasuk sebagai Kepala Dinas Pendidikan pada tahun 2000. Selain karirnya sebagai birokrat, almarhum juga dikenal sebagai politikus dan pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra