batampos – Jelang Imlek 2024 warga keturunan tionghoa mulai memadati pusat perbelanjaan di kota Batam untuk berburu pernak pernik Imlek. Warna merah yang indentik dengan perayaan Imlek mulai menerangi sudut stand pedagang di BCS Mall, Lubukbaja.
Lina, salah satu pengunjung BCS Mall mengungkapkan, seminggu jelang perayaan Imlek ia selalu mencari pernak-pernik Imlek, mulai dari lampion, angpao, ornamen bergambar naga untuk menghiasi rumah mereka sekaligus kertas sembahyang dan dupa persiapan untuk sembahyang.
“Iya kalau sudah mendekati Imlek kami selalu mencari pernak-pernik untuk di rumah karena pada momen ini kami merayakan bersama keluarga besar yang akan datang dari Tanjung Batu,” katanya, Sabtu (3/2).
Hal sama juga diutarakan oleh Roky, ia bersama keluarganya mencari amplop angpao dengan jumlah yang banyak sebab berbagi di momen Imlek merupakan tradisi yang sampai saat ini masih dilakukannya.
“Imlek sangat identik dengan berbagi angpao kepada keluarga-keluarga kami dan rekan kerja agar merekatkan persaudaraan,” jelasnya.
Sementara itu, pantauan di lokasi lampu lampion serta ornamen sebuah stand penjual segala jenis ornamen khas Imlek mulai dipadati oleh pengunjung terutama di akhir pekan. Harganya pun bervariasi seperti amplop angpao dijual mulai dari harga Rp 2 ribu hingga Rp 18 ribu per bungkus dengan isi beragam, aneka tempelan bergambar dijual kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribuan.
Selain itu, lampion-lampion berbagai bentuk juga dijual di sini. Lampion susun ukuran kecil dijual seharga Rp 250 ribu, sedangkan lampion ukuran besar yang dilengkapi lampu paling mahal dijual Rp 1.8 juta.
“Lampion dengan harga termahal yang dijual di sini berukuran cukup besar. Di sini, semua produk laku, tapi orang paling banyak cari amplop angpao sama tempelan,” ujar Wati penjual ornamen Imlek di BCS Mall.
Wati menilai, penjualan tahun ini lebih ramai dan lebih bagus. Menurutnya di tahun ini lebih banyak pengunjung yang datang dan membeli dalam jumlah banyak.
Alhasil, beberapa jenis barang pun habis terjual, misalnya, amplop angpao bergambar naga, lampion-lampion juga sudah terjual separuh dari stok yang ada. Barang-barang yang dijual Wati ini didatangkan langsung dari Cina. “Penjualan tahun ini lebih bagus, pengunjung lebih ramai,” jelasnya.
Wati berharap, di tahun Naga Kayu ini memberikan keberkahan dan kemajuan bagi usaha-usaha yang ada. “Karena sesuai kepercayaan Tionghoa, memang tahun Naga itu tahun yang bagus sekali, jadi kami optimis dan selalu berusaha agar mencari keberkahan,” tutupnya. (*)
Reporter: Aziz Maulana