batampos – Sebanyak 950 jemaah calon haji kecamatan se Kota Batam melaksanakan penyuluhan manasik sepanjang tahun. Kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Agustus sampai dengan 24 September 2023 ini dibagi menjadi enam titik tempat pelaksanaan.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Batam Syahbudi mengatakan, Penyuluhan Manasik Sepanjang Tahun ini untuk kesiapan jemaah calon haji sebelum menjalankan ibadah di tanah suci.
Enam titik pelaksanaan yakni, Kecamatan Batam Kota dan Nongsa diikuti sebanyak 299 jemaah, Kecamatan Sekupang dan Belakang Padang diikuti sebanyak 197 jemaah, Kecamatan Bengkong diikuti sebanyak 127 jemaah.
Baca Juga: Kawasan Industri Tunas Prima Tarik Investasi hingga Rp 20 Triliun
Kemudian, Kecamatan Lubukbaja dan Batuampar diikuti sebanyak 101 jemaah, Kecamatan Batuaji diikuti sebanyak 87 jemaah, dan Kecamatan Sagulung, Sungai Bedung, Bulang, dan Galang diikuti sebanyak 139 jemaah.
“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah membekali calon jemaah haji dengan pengetahuan ibadah haji sejak dini. Ini merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan jemaah di tengah semakin panjangnya antrian jemaah haji yang berkonsekuensi semakin lamanya masa tunggu,” kata Syahbudi.
Menurutnya, untuk mencapai tujuan penyelenggaraan haji dan umrah terutama meningkatkan kemandirian dan ketahanan jemaah haji, perlu dilaksanakan manasik haji sepanjang tahun ini. Sebagai media bagi jemaah waiting list untuk mendapatkan pengetahuan tentang ibadah haji dan aspek-aspek yang berhubungan dengan haji.
“Dengan adanya kegiatan Manasik Haji Sepanjang Tahun ini diharapkan kesiapan jemaah haji jelang keberangkatan menjadi lebih baik dan sempurna,” terangnya.
Baca Juga: 344 Kasus HIV Baru di Batam, Paling Banyak Karyawan Pabrik
Syahbudi juga menambahkan pembimbingan dan penyuluhan terhadap jemaah yang masuk waiting list keberangkatan haji, baik melalui daring maupun luring, secara psikologis akan membentuk ikatan silaturahmi yang kuat antara pemerintah dengan jemaah dan antara jemaah dengan jemaah lainnya sebelum berangkat ke tanah suci.
Di sisi lain, Muhammad Syafii selaku Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Kepri mengatakan, pelaksanaan ibadah haji, selain dari menjalankan ritual dan tata cara yang telah ditentukan, penting bagi umat Muslim untuk menjauhi sifat syirik yang menduakan Tuhan. Ia menegaskan, syirik adalah dosa besar, contoh yang mengarah pada kesyirikan yaitu mempercayai adanya tuhan selain Allah SWT.
“Kita melihat banyak sekali jemaah haji yang terjerumus dalam kemusyrikan, padahal mereka sedang berada di Baitullah tapi membawa jimat, susuk dan lain-lain yang mengarah pada kesyirikan. Saya mengimbau pada jemaah untuk melepaskan semua itu agar mendapatkan berkah dalam pelaksanaan ibadah haji. Bulatkan niat dan tekat bapak ibu bahwa pergi haji adalah untuk mendapatkan rida dari Allah SWT,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan Subdit Bina Jemaah Kemenag RI Mucholih yang ikut memonitoring pelaksanaan kegiatan penyuluhan manasik sepanjang tahun untuk Kecamatan Batam Kota dan Nongsa di Masjid Asrama Haji Batam Center.
Ia menyampaikan ibadah haji adalah ibadah tempat, waktu, dan fisik. Pelaksanaannya dilaksanakan di Tanah Haram Makkah dan Madinah, dan pada tanggal 8 – 13 Zulhijjah jemaah harus berada di Arafah, Muzdalifa dan Mina.
Baca Juga: Tour de Batam Digelar Akhir Pekan Ini, Okupansi Hotel dan Resort di Nongsa Penuh
“Oleh karenanya sebelum menjalankan ibadah haji perlu persiapan fisik yang prima agar dapat melaksanan ibadah dengan sempurna,” tutur Mucholih.
Mucholih juga menekankan pentingnya kekompakan sesama jemaah yang menjadi kunci utama pelaksanaan ibadah haji. Dirinya mengimbau jemaah untuk wajib membekali diri dengan pengetahuan dan pemahaman ilmu manasik dengan sebaik-baik mungkin.
“Pahami dengan baik tentang makna, hikmah, dan filosofi haji, makan akan lebih mudah menjalankannya,” pesannya.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra