batampos – Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) Yos Sudarso III Batuaji akan kembali normal, Senin (29/4). Dinas Pendidikan Kota Batam dan pihak sekolah memastikan keamanan dan keselamatan para siswa.
Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan, jajarannya akan turun langsung mengawasi proses belajar mengajar. ”Kami sudah turun, dan akan terus mendampingi sekolah sampai permasalahan selesai. Kami akan carikan solusi dari kesalahpahaman yang terjadi,” kata Tri Wahyu Rubianto kepada Batam Pos, Sabtu (27/4).
Tri mengatakan, kondisi para siswa sempat terganggu akibat penyerangan oknum warga ke sekolah, namun kini sudah mulai membaik. Anak-anak usai kejadian dirumahkan terlebih dahulu. Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan tenang, sebelum kembali masuk dan belajar seperti biasa di sekolah mereka.
”Alhamdulillah secepatnya sudah bisa kembali sekolah. Kami juga minta pihak sekolah memastikan keamanan dan keselamatan anak-anak- anak di sekolah. Karena mereka pasti masih trauma adanya kejadian lalu,” ucap Tri.
Tri memastikan, sistem pendidikan di sekolah Yos Sudarso III tidak mendapatkan gangguan ke depannya. Ia sudah memanggil pihak sekolah untuk mendapatkan detail informasi kejadian. ”Soal pengurusan aliran listrik. Saya sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah. Ke depan tentu kami harapkan jangan terulang kembali kejadian ini, karena peserta didik yang dirugikan,” ungkap Tri.
Sementara itu, oknum warga yang melakukan tindakan kriminal berupa pemukulan kepada guru, kata Tri sudah dilaporkan kepada pihak berwajib.
Baca Juga: Penerapan Fuel Card 5.0 Dinilai Menyulitkan Kendaraan dari Luar Batam
”Sudah diproses secara hukum. Karena ada tindakan kriminal yang terjadi. Kami berharap usai kejadian ini semua pihak bisa mengambil keputusan terbaik. Jangan sampai sektor pendidikan tercederai oleh tindakan pemukulan seperti itu,” tutur Tri.
Anggota DPRD Kota Batam, Muhammad Mustofa berencana untuk membuka komunikasi antara pihak sekolah dan warga yang terlibat dalam pertikaian tersebut. ”Kalau disetujui oleh pimpinan, kami akan RDP (rapat dengar pendapat) bagi pihak yang terlibat. Termasuk Disdik sebagai atasan sekolah,” ujar Mustofa.
Ia mengatakan, komunikasi ini penting dibuka, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Untuk itu, penting sekali RDP digelar untuk mencarikan solusi bagi kedua belah pihak. ”Kalau memungkinkan bisa digelar pekan depan. Tapi kita harus tahu dulu duduk persoalannya,” tutur anggota Komisi IV ini.
Keributan di Sekolah Yos Sudarso bermula pemutusan listrik di Kampung Harapan, Batuaji, Rabu (24/4). Masyarakat Kampung Harapan menyalahkan pihak sekolah atas pemutusan tersebut, karena lahan pemukiman mereka masuk dalam pengalokasian lahan sekolah.
”Karena masalah listrik yang diputuskan PLN. Warga salahkan sekolah dan menyerang kepala sekolah, ” ujar seorang warga di lokasi kejadian.
Kapolsek Batuaji, AKP Benny Syahrizal membenarkan, kericuhan antara warga rumah liar dengan pihak Sekolah Yos Sudarso III berawal saat padamnya listrik di kawasan Kampung Harapan. ”Kampung Harapan ini lahannya punya sekolah. Sudah ada perjanjian bahwa akan ada penggusuran. Kemudian berlarut-larut ada pihak ketiga,” ujarnya.
Benny menjelaskan, pihak ketiga tersebut menjanjikan warga untuk pindah dan menyediakan kavling. Namun, hingga saat ini kavling belum tersedia. ”Akhirnya berlarut-larut, timbul pemadaman lampu tadi malam,” kata Benny Syahrizal. (*)
Reporter : YULITAVIA