Jumat, 20 September 2024
spot_img

Sepanjang 2024, Enam Warga Batam Loncat dari Jembatan Barelang

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240815 WA0027 scaled
Jenazah Cahya Amirahmadi, 26. Pria yang loncat dari Jembatan I Barelang, Rabu (14/8) saat dievakuasi.

batampos – Bunuh diri dengan cara terjun dari Jembatan Barelang seperti menjadi tren dikalangan masyarakat Batam saat ini. Bahkan sepanjang tahun ini, sudah enam orang bunuh diri dengan cara demikian.

Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang Fazzli melalui Komandan Basarnas Batam Dedius mencatat, sepanjang Januari sampai Agustus 2024 sudah enam warga kota Batam yang melakukan upaya bunuh diri di jembatan Barelang, yang jadi ikon Batam. Rinciannya, lima meninggal dunia serta satu orang selamat.



“Sampai Agustus ini ya, sudah ada enam orang. Lima meninggal dan satu orang selamat, ” ujar Dedius, Kamis (15/8).

Baca Juga: Polisi Perbanyak Spanduk Imbauan Agar Tidak Bunuh Diri di Jembatan Barelang

Terbaru korbannya adalah Cahya Amirahmadi, 26. Pria yang loncat dari Jembatan I Barelang, Rabu (14/8) kemarin ditemukan tewas mengapung dekat keramba milik warga pulau Buluh, Kamis (15/8) pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Jasadnya ditemukan oleh warga pulau Buluh yang hendak melakukan rutinitas mereka.

Saat ditemukan jasad pria yang beralamat di Sekupang ini masih utuh termasuk pakaian yang dipakai. Temuan jenazah ini mulanya dilaporkan ke Polsek Bulang, kemudian ditindak lanjut Polsek Sagulung karena belakangan diketahui jika jasad tersebut adalah pria yang loncat dari jembatan I Barelang.

Sementara itu kasus sebelumnya, terjadi pada 13 Juli 2024. Korbannya JF, 23, loncat dari jembatan V Barelang dan ditemukan meninggal tak jauh dari lokasi kejadian. Korban ditemukan Senin 14 Juli kurang lebih 250 meter dari tempat pertama kali ia meloncat.

Selanjutnya kasus yang sama terjadi pada tanggal 30 Juni 2024, korbannya adalah IF loncat dari jembatan I Barelang. Ia ditemukan meninggal tak jauh dari lokasi.

Pada tanggal yang sama korban D juga loncat dari jembatan I Barelang. Beruntung D masih dapat diselamatkan oleh tim Basarnas.

“Pada tanggal 30 Juni ini ada dua kasus, pertama korban IF ditemukan meninggal dan korban D berhasil diselamatkan oleh tim gabungan di bawah Jembatan 1 Barelang, ” tambahnya.

Lalu kasus yang sama juga terjadi pada tanggal 15 Mei 2024. Korbannya adalah DG, 35. DG meloncat dari jembatan IV Barelang dan ditemukan sudah meninggal dunia tanggal 16 Mei 2024. Jasad DG ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.

Terakhir, kasus pertama terjadi pada 12 Mei 2024. Korbannya adalah MM, 20, korban meloncat dari Jembatan 1 Barelang dan temukan 14 Mei di perairan Belakang Padang.

Banyaknya kasus loncat dari Jembatan Barelang ini menjadi tren di Batam. Bahkan tak sedikit yang beralasan putus cinta atau cinta ditolak menjadi alasan nekat mengakhiri hidupnya.

Seperti yang dikatakan D, yang nekat loncat dari Jembatan 1 Barelang namun berhasil diselamatkan tim Basarnas. D yang masih bisa bangun dan berjalan akhirnya dibawa ke Polsek Sagulung untuk diminta keterangan dan dijemput keluarga.

Kepada polisi yang periksa, D mengaku kalau cintanya bertepuk sebelah tangan. Gadis yang ditaksir tidak merespon cintanya. Dia putus asa dan berniat mengakhiri hidupnya.

“Stres aku dibuatnya,” ujar pekerja galangan kapal itu. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img
spot_img

Update