batampos – Dalam sepekan terakhir ini ada tiga temuan mayat yang menggegerkan masyatakat di Kota Batam. Satu diantaranya sudah dipastikan sebagai korban pembunuhan dan pelakunya sudah diamankan.
Dia adalah Mahmud, penjaga Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama di Seiharapan, Sekupang. Pria ini dibantai oleh Andri Prio Nurcahaya, Firman Putra Gultom dan Sadam Husen. Ketiga pelaku kini sudah mendekam di sel tahanan Mapolsek Sekupang.
Masalahnya sepele yakni tagihan tarif ojek sebesar Rp 100 ribu. Andri dan korban sudah saling kenal dan korban berlangganan ojek dengan Andri. Hari kejadian, Andri dan dua rekannya datang meminta sisa tagihan ojek tadi yang berujung pada cek-cok mulut yang berujung pada pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Kapal Pelni Batam-Medan Desember 2022
“Kepala korban terluka dan hasil pemeriksaan medis yang menyebabkan korban meninggal dunia itu trauma di bagian dada yang menyebabkan gagal pernapasan dan turun kesadaran,” ujar Kapolsek Sekupang Kompol Yudha Suryawardana.
Di hari yang sama Polsek Batuaji juga menerima aduan temuan jenazah di perumahan Mukakuning Indah I. Seorang pria Erna Jul Putra Siregar, 34 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumah kontrakannya sekitar pukul 08.00 WIB. Korban meninggal dunia karena over dosis obat medis yang dikonsumsinya. Korban memiliki riwayat penyakit asam lambung.
“Ada riwayat penyakit asam lambung dia. Banyak obat-obatan (medis) di kamarnya. Lagi kami dalami untuk penyebab pasti kematiannya. Sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara jenazahnya,” ujar Kapolsek Batuaji Kompol Restia Octane Guchy.
Baca Juga: Pengusaha Minta Penetapan Upah Tetap Mengacu PP 36/2021
Temuan jenazah terakhir di wilayah hukum Polsek Sagulung. Irfan Doni Putra, pria 41 tahun ditemukan tewas tergantung di pohon di dekat kawasan PT Marcopolo, Sagulung, Rabu (23/11) malam. Jenazahnya pertama kali ditemukan warga yang mencari udang di dekat lokasi perkebunan tersebut.
Kapolsek Sagulung Iptu Nyoman Ananta Mahendra menuturkan jenazah korban sedang dalam pemeriksaan medis di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk kepastian penyebab kematiannya.
“Kalau hasil olah TKP belum ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Artinya bisa jadi korban ini murni karena bunuh diri,” ujar Nyoman.
Baca Juga: 3 Angka UMP 2023 yang Diusulkan ke Gubernur Kepri
Terkait motif jika korban sebagai korban bunuh diri, Nyoman belum bisa memastikan karena keluarga dekat korban belum bisa dimintai keterangan. “Masih berduka keluarganya. Nanti kita dalami lagi motifnya kalau memang sebagai korban bunuh diri,” ujar Nyoman.
Saat ditemukan korban tergantung di samping sepeda motor Honda Beat BP 2880 QG warna Biru putih yang belakangan diketahui sepeda motor korban. Dokumen pribadi serta sejumlah uang tunai juga ditemukan di dalam kantong celananya. Korban ini juga diinformasikan penggiat media sosial dan pengurus sebuah paguyuban di Batam. (*)
Reporter: Eusebius Sara