batampos – Sampah masih menumpuk di sejumlah ruas jalan di Batuaji dan Sagulung. Sampah rumah tangga ini sulit dibersihkan karena perilaku tidak tertib dari masyarakat.
Sampah dari rumah ditenteng kemudian dilemparkan begitu saja ke pinggir jalan yang bukan lokasi tempat penampungan sampah (TPS) sementara. Dari hari ke hari tumpukan sampah tidak berkurang bahkan bertambah banyak.
Pinggir jalan simpang Kavling Baru, Sagulung misalkan, hingga Kamis (26/9), sampah masih menumpuk dan bahkan mulai meluber ke bahu jalan karena terbawa arus saat hujan. TPS liar ini juga dijejali sampah perabotan bekas dan juga material bekas bangunan. Sampah pakaian, koper, dan plastik bekas dari lokasi pasar kaget juga memperburuk pemandangan jalan menuju pemukiman padat penduduk tersebut.
Baca Juga:Â Gegara Pengelolaan Sampah, Warga Unjuk Rasa di Kantor Pemko Batam
“Semua orang buang sampah ke sini. Sudah sering kita bersihkan, bakar tapi tetap saja ada dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Musim hujan ini kami masyarakat yang tinggal di sini yang kena imbasnya. Lalat, belatung, nyamuk, ulat bertebaran sampai ke pemukiman. Jadi sumber penyakit ini, ” ujar Delia, warga Perumahan Graha Nusa Batam yang tak jauh dari lokasi penumpukan sampah tersebut.
Selama musim hujan, tumpukan sampah di pinggir jalan ini bisa jadi sumber penyakit bagi masyarakat di sekitarnya. Lalat, belatung dan sejenisnya bertebaran di lokasi penumpukan sampah ini. Aroma tak sedap juga jadi asupan bagi setiap pengendara yang melintas.
Dikatakan Delia, penumpukan sampah yang sudah lama terjadi ini bukan lagi ancaman, tapi sudah berdampak. Banyak warga di tempat tinggalnya yang diserang penyakit diare, DBD dan gangguan pencernaan lainnya akibat lalat, belatung dan nyamuk yang bersumber dari lokasi penumpukan sampah ini.
“Itu genangan air di lokasi tumpukan sampah itu kalau kena kaki atau badan langsung gatal-gatal, ” ujarnya.
Baca Juga:Â Pemko Batam Pastikan Distribusi Gas Lancar, Masyarakat Diminta Lebih Bijak dan Tidak Panic Buying
Sampah yang menumpuk di pinggir jalan Kaveling Baru, Sagulung ini sudah sering dibersihkan dan diangkut oleh armada pengangkutan sampah. Namun karena tonase sampah yang banyak sehingga sulit dibersihkan. Pemotor dan pengendara mobil selalu melempar sampah ke lokasi pinggir jalan ini.
“Selalu diangkut itu, tapi karena yang buang terlalu banyak jadi tetap menumpuk. Ya namanya sampah kalau ada banjir tentu akan bertebaran kemana-mana dan membusuk. Ini kembali ke kesadaran masyarakat agar tertib dengan sampahnya masing-masing,” ujar Aldi, petugas pengangkut sampah di Sagulung.
Camat Sagulung M Hafiz Rozie sebelumnya menjelaskan bahwa armada pengangkutan sampah baik dari kecamatan ataupun DLH masih bekerja maksimal di lapangan, hanya saja kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan menyulitkan petugas untuk mengatasi masalah sampah ini.
Pihaknya sudah berupaya keras untuk mengingatkan masyarakat untuk tertib dengan sampahnya, namun kebiasaan ini masih terjadi.
“Kita bentuk satgas pengawas untuk awasi juga masih tetap ada yang buang. Ini butuh kesadaran bersama agar masalah sampah ini bisa diatasi,” ujar Hafiz. (*)
Reporter: Eusebius Sara