batampos – Dalam perjalanan mengirimkan bantuan untuk para korban terdampak konflik Gaza, Palestina, KRI dr Radjiman Wedyodiningeat-992 akan melintasi Laut Merah. Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji menambahkan, pihak juga mengikuti perkembangan konflik antara Houthi Yaman dengan Amerika Serikat yang kian memanas di kawasan tersebut.
Sehingga, pelayaran KRI dr Radjiman Wedyodiningeat-992 akan berbahaya saat melintas di Laut Merah. Untuk itu, pihaknya tetap mengikuti peraturan internasional dan mengantisipasi kemungkinan terburuk.
“Situasi selama kami melaksanakan lintas laut ini sangat dinamis, di mana di Laut Merah saat ini juga terjadi konflik. Tentunya ini menjadi antisipasi kami, di mana kami membawa tim force protection untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan,” jelas Dansatag Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji didampingi KRI RJW 992 Kolonel laut Bayu Dwi Wicaksono di Batam, Minggu (21/1).
Baca Juga: Singgah di Batam, KRI dr Radjiman Wedyoningrat Bawa 242,6 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
Ia melanjutkan, dalam misi kemanusiaan ini pihaknya akan melaksanakan komunikasi dengan kapal-kapal dari berbagai negara, khsususnya yang bertugas melakukan pengamanan terhadap kapal yang melintas di wilayah perairan tersebut.
“Situasi yang kami monitor saat ini cukup kondusif. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia, agar selama pelayaran kami ini hingga kembali ke Indonesia nanti kami selalu diberikan kesehatan, kelancaran, dan senantiasa dalam perlindungan Allah SWT,” ungkapnya.
KRI dr Radjiman Wedyoningrat-992 memiliki kelengkapan seperti medical equipment setara RS tipe C dan RSUD. Kapal ini memiliki ruang UGD, ICU dan HCU, ruang rawat inap, ruang isolasi, ruang radiologi (meliputi CT SCAN, C-Arms, rontgen, panoramic), USG 4D, ruang bersalin dan ruang bayi, klinik/poli, laboratorium, blood bank, dan sejumlah ruang operasi.
Kapal RS ini mampu mengakomodir jenis operasi medis di antaranya, bedah saraf, bedah tulang, angkat kandungan, operasi caesar, operasi tiroid, operasi mata, operasi katarak hingga operasi mulut/bibir sumbing.
“Kita ada dua kapal ambulans yang bisa mengangkut masing-masing 10 orang. dan juga di kapal ini bisa on board 3 helikopter. Dimana salah satu helikopter ini dapat dimasukkan ke dalam hanggar heli jadi dua berada di deck luar satu masuk ke dalam hanggar heli,” jelas Sumaraji.
Baca Juga: Setelah China, Bandara Hang Nadim Juga Layani Penerbangan ke Korea dan Malaysia
Selain itu, katanya, KRI d. Radjiman Wedyodiningrat-992 juga memilki decontamination room dan isolation room dikhususkan untuk tindakan medis penyakit menular yang memiliki sistem sirkulasi udara khusus. Tidak tersirkulasi dengan kompartemen umum lain di kapal sehingga sterilitas ruangan tetap terjaga lebih lanjut kapal ini juga memiliki kemampuan memproduksi oksigen medis untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.
“Selama misi ini juga kami dilengkapi dengan satu rigid kemudian kapal ini sebagai kapal bantuan rumah sakit yang tergabung di satuan kapal bantu armada. Kapal rumah sakit ini juga sekelas dengan rumah sakit tipe C. Dimana dilengkapi dengan fasilitas ada UGD kemudian ada X-Ray. Kemudian USG Radiografi kemudian ruang operasi ruang perawatan, dan ICU,” terangnya.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 merupakan sebuah kapal Bantu Rumah Sakit milik TNI Angkatan Laut Indonesia yang dibangun di galangan kapal PT. PAL Indonesia. Dengan panjang 124 m, diluncurkan 15 Agustus 2022, dengan sisi terlebar 22 m. Dengan berat benaman 7.290 t atau 7.170 ton panjang dan kecepatan 18 knot atau 33 km/h; 21 mph.
“Sekali lagi ini amanah bangsa Indonesia terutama Presiden Indonesia untuk mengirim bantuan ke Palestina,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra