Kamis, 19 September 2024
spot_img

Setiap Tahun DLH Butuh Lima Unit Armada Baru

spot_img

Berita Terkait

spot_img
Melebihi Muatan Truk Pengakut Sampah Terbalik
Melebihi muatan, truk pengakut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam terbalik di Fly Over Laluan Madani, Senin (28/3/2022) lalu. DLH Kota Batam membutuhkan sedikitnya lima unit armada baru setiap tahunnya. Hal ini untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah, sekaligus meremajakan armada yang sudah tidak layak pakai. Foto: Yofi Yuhendri/ Batam Pos

batampos – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam membutuhkan sedikitnya lima unti armada baru setiap tahunnya. Hal ini untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah, sekaligus meremajakan armada yang sudah tidak layak pakai.

Kepala DLH Batam, Herman Rozie mengatakan kebutuhan armada sudah pasti menjadi prioritas setiap tahunnya. Karena volume sampah yang dihasilkan setiap tahun bertambah, seiring pertumbuhan penduduk, dan permukiman.



Armada yang ada saat ini dibeli 2012-1017 lalu. Untuk kondisi memang sudah perlu peremajaan. Namun pihaknya tetap mengoptimalkan armada yang ada dalam pengangkutan sampah dari sumber.

Baca Juga: 52 Truk Sampah di Batam Sudah Berusia di Atas 10 Tahun

“Pada intinya kami meminimalisir persoalan sampah. Jika memang ada kerusakan akan segera diperbaiki. Satu lagi, setiap tahun kami selalu usulkan pembelian armada, namun kembali lagi melihat ketersediaan anggaran,” sebutnya, Sabtu (16/3).

Ia menyebutkan jumlah tonase sampah yang mencapai 850 ton setiap hari, dengan jumlah angkutan sampah yang mencapai 140 unit, dan tidak semua beroperasi karena tengah pemeliharaan, pengangkutan sampah dari sumber tetap dioptimalkan.

Untuk armada yang rusak dan sudah tidak layak pakai sudah dikandangkan. Sementara untuk armada yang lain masih dalam pemeliharaan. Untuk yang rusak ini diharapkan bisa segera digantikan armada baru. Namun kembali lagi melihat ketersediaan anggaran.

“Kalau kami ajukan terus. Karena memang sangat vital armada ini. Sambil menunggu ada kesempatan membeli peralatan baru, kami maksimalkan fungsi dari armada yang ada,” jelas Herman.

Herman mengatakan penyelesaian persoalan sampah di Batam dimulai dengan zero komplain atau nir keluhan dari masyarakat.

“Persoalan sampah ini bisa terlihat dari komplain yang masuk. Kalau dulu sering kami terima, sekarang sudah berkurang. Sampah ini bicara soal pelayanan terlebih dahulu. Kalau layanan sudah baik, komplain tidak ada,” kata dia.

DLH saat ini mengoptimalkan armada yang ada, untuk memperpanjang usia dan kelayakan armada, setiap tahun DLH melakukan pemeliharaan armada. Tujuannya agar armada ini tetap bisa difungsikan.

Upaya lain yang dilakukan adalah mengurangi tonase sampah ke TPA. Selain mengupayakan kerjasama melalui pemanfaatan teknologi yang belum kunjung ada, DLH galakkan dulu pilah sampah dari sumber, termasuk keberadaan dan fungsi TPS 3R.

Tahun ini rencananya, TPS 3R ini akan dibangun di atas lahan milik Pemko Batam, pihaknya menyiapkan anggaran kurang lebih Rp636 juta dari APBD Batam tahun 2024 ini.

TPS3R ini akan menampung sampah yang masih bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat. Sehingga target 30 persen pengurangan sampah ke TPA bisa terwujud.

“Petugas sekarang juga sudah belajar memanfaatkan limbah sampah ini menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai. Ini yang terus kita dorong,” imbuh mantan camat Lubuk Baja ini.

Saat ini kendaraan pengangkut sampah di Kota Batam berjumlah 140 unit. Terdiri dari puluhan unit dum truk, amrol dan konvektor.

Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Batam Eka Suryanto mengatakan dari 140 unit, sebanyak 52 unit truk pengangkut sampah telah berusia di atas 10 tahun.

Selain itu, ada juga lima unit truk dalam keadaan rusak parah dan tidak layak jalan. Sementara itu 20 armada truk sampah lainnya dalam masa pemeliharaan atau service rutin bulanan.

“Lima unit ini sudah gak bisa dioperasikan lagi karena sudah termakan usia, lalu 20 truk lain masih di bengkel. Untuk tahun ini kita ngak ada penambahan, ” ujar Eka Suryanto, kemarin.

Disinggung mengenai anggaran perbaikan truk pengangkutan sampah, Eka menjawab, 140 truk pengangkutan sampah dianggarkan Rp 4,7 miliar di sepanjang tahun 2024. Perbaikan meliputi baik kerusakan berat, rringa, ganti oli san service truk.

Kendati dengan armada yang terbatas, lanjutnya, pengangkutan sampah di Kota Batam tetap berjalan dengan baik. Petugas kebersihan tetap berupaya mengoptimalkan armada kendaraan yang ada dalam pengangkutan sampah.

“Kita tetap maksimalkan, karena selain pengangkutan siang hari, kita juga mulai angkut sampah malam hari,” ungkap Eka.

Pengangkutan sampah malam hari ini diprioritaskan kepada sampah-sampah liar di Kota Batam dan beberapa lokasi yang memungkinkan untuk diangkut di malam hari. Semisalnya, di pasar-pasar dan sampah di tempat penampungan sementara.

Pengangkutan sampah di malam ini pihaknya menurunkan 14 armada, terdiri dari 8 unit amrol, 6 dunia truk dan 18 orang ABK. Bahkan setiap malamnya diamsusikan 28 armada masuk ke TPA Punggur. Untuk jam operasional pengakutan malam dimulai dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB.

“Kita adakan malam agar zero complain, termasuk memback up pelayanan normal yang belum tuntas dan juga menata wajah Kota Batam ini agar bebas dari sampah,” terangnya. (*)

Reporter: Yulitavia

spot_img
spot_img

Update