Jumat, 17 Januari 2025

Setuju VoA Gratis

Berita Terkait

spot_img
Sejumlah wisman tiba di Pelabuhan Internasional Sekupang, beberapa waktu lalu. Desakan penurunan tarif VoA terus digaungkan ke pemerintah pusat. (F. Dalil Harahap/Batam Pos)

batampos – Visa on Arrival (VoA) diperjuangkan. Pengamat pariwisata Kepri, Mulyadi Tan menyambut gembira. Ia sangat menyetujui kebijakan itu, apalagi jika VoA digratiskan.

“Saya setuju VoA digratiskan. Kebijakan khusus ini sudah lama kita dengar dari pusat, cuma sampai sekarang belum ada kabar gembira. Jadi statusnya hanya menunggu. Saya bosan juga menunggu, hanya angin segar saja dari tahun ke tahun,” kata Mulyadi Tan, Selasa (18/6).


Informasi yang ia dapat, persoalan itu hanya tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Ia harap, kebijakan itu segera terealisasi agar target kunjungan 3 juta wisatawan mancanegara (wisman) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, dapat terwujud.

Sebagai pelaku pariwisata, dirinya sangat setuju VoA gratis. Efeknya sangat luar biasa buat industri wisata. Ia bahkan berani menjamin apa yang ditargetkan oleh Kemenparekraf RI mudah saja tercapai.

“Saya berani jamin, kalau gratis (VoA), angka 3 juta itu gampang, lah. Kalau hitungan bisnis simpel aja, kita ingin dapat income lebih banyak harus dikasi kemudahan dulu. Impaknya ke kemajuan pariwisata, meliputi UMKM, hotel, transportasi, hiburan, restoran dan lain-lain,” kata pria yang akrab disapa Ahi itu.

Ia mencontohkan negara dengan perkembangan pariwisata yang terbilang pesat seperti Thailand. Di sana, pemerintah memberi kemudahan bagi wisman. Dari situ, semuanya nanti akan terkena dampak positifnya.

“Pebisnis itu enggak melihat uang di depan dulu. Kita ingin orang datang ke negara kita. Negara maju di bidang pariwisata mana ada begitu. Biaya VoA di kita, yang Rp500 ribu itu, bisa dipakai untuk yang lain, makan bahkan bisa 2 sampai 3 hari. Kan, itu lumayan,” katanya.

Kemungkinan lain seperti terbukanya lapangan pekerjaan, pendapatan daerah dari pajak naik, pun pasti terjadi. Dia inginkan pemerintah memikirkan sisi jangka panjang, bukan malah sebaliknya.

Ahi menyebut, bahwa tantangan untuk memajukan dunia pariwisata di Kepri, khususnya Batam, memang terbilang berat, ditambah lagi faktor polemik tarif tiket. Meski demikian, jika semua elemen bersinergi, maka apa yang menjadi kekhawatiran bukanlah sebuah kesulitan.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ketua DPD Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Batam, Andi Xie. Jika pemerintah bisa menggratiskan VoA, turis akan senang berkunjung ke Batam.

Selain itu, dukungan dari pihak lain, seperti agen pelayaran juga sangat dibutuhkan. Semua lini diharapkan bisa saling bergandeng tangan, menciptakan dunia pariwisata semakin gemilang.

“Pastinya kita berharap VoA gratis, kedatangan turis meningkat. Apalagi ditambah dengan support agen pelayaran feri untuk menurunkan harga tiket, itu akan lebih baik. Jadi, untuk target 3 juta wisman masuk ke Kepri, saya optimistis bakal terealisasi,” katanya. (*)

Reporter: Arjuna

spot_img

Update