Rabu, 27 November 2024

Sewa Kamar Perjam Jadi Pilihan Favorit Pengunjung Hotel Melati di Batuaji

Berita Terkait

spot_img

batampos-Hotel kelas melati semakin menjamur di wilayah Batuaji dan Sagulung. Ada belasan titik hotel melati yang tersebar di sana. Pengguna jasa perhotelan ini pin bervariasi, mulai dari sewa nginap permalam hingga perjam.

Penelusuran Batam Pos di lapangan, dari sejumlah hotel yang ada, pilihan favorit pengguna jasa hotel di sana adalah sistem sewa perjam. Dengan pilihan ini tamu bisa menentukan sendiri berapa lama dia harus berada di dalam kamar hotel. Pengguna hotel sistem sewa perjam ini umumnya adalah mereka yang membawa pasangan baik di siang ataupun malam hari.


“Ya paling banyak yang sewa per jam. Banyakan pasangan yang cek in hitung jam,” ujar Indri, pegawai salah satu hotel melati di kelurahan Bukit Tempayan, Batuaji.

BACA JUGA: Hotel Purajaya Beach Resort Dirobohkan, Pemilik Belum Terima Ganti Rugi

Untuk tarif cek in perjam juga berbeda dari satu hotel dengan hotel yang lain. Ada yang mulai Rp 60 ribu perjam hingga ada yang sampai Rp 120 ribu perjam, tergantung fasilitas dan kualitas hotel.

Hotel tempat kerja Indri yang berada di dalam sebuah pusat perbelanjaan di Batuaji menetapkan tarif Rp 60 ribu perjam. Jika tamu cek in diatas dua jam akan ada diskon khusus dari harga perjam itu. “Kalau tiga jam keatas ada potongan harganya,” ujar Vecky.

Tarif kamar perjam yang relatif murah itu menjadikan hotel melati di sana selalu ramai didatangi tamu yang menggunakan jasa kamar hotel sistem sewa perjam. Dalam sehari hotel tersebut bisa menerima 20 an tamu.
“Kalau yang cek in hitungan jam bisa belasan tamu dalam sehari. Kalau libur atau akhir pekan lebih ramai lagi. Kadang pakai sistem antre, ” ujar Masha, pegawai hotel melati lainnya di Tanjunguncang.

Situasi bisnis yang menguntungkan itu ditangkap dengan baik oleh pengusaha hotel disana. Hotel-hotel di sana umumnya tidak membatasi tamu yang cek in perjam. Semua tamu yang datang baik untuk nginap semalaman atau hitungan jam tetap diterima.

“Kalau kita batasi hanya terima yang cek in semalam agak susah. Bisa-bisa mati hotel ini. Jarang ada tamu yang nginap diatas satu malam. Di sini memang begini situasinya makanya sejam pun orang itu (tamu) cek in tetap kami terima. Market kami memang disitu,” ujar Masyarakat.

Bisnis perhotelan kelas menengah keatas yang hanya fokus untuk melayani tamu cek in permalam ataupun lokasi pertemuan bisnis dan lain sebagainya sudah cukup goyang. Pengguna jasa hotel kelas menengah kelas kurang peminat. Jasa hotel kelas menengah itu bisa dibilang musiman sebab hanya dijadikan sebagai tempat pertemuan, diskusi dan lain sebagainya.

“Kalau tamu yang nginap sudah jarang sekarang. Paling ya pertemuan, sosialisasi gitu. Itupun seminggu paling dapat sekali. Memang agak susah sekarang,” ujar Lina, marketing salah satu hotel kelas menengah keatas di Sagulung. (*)

Reporter: Eusebius Sara

 

 

spot_img

Baca Juga

Update