Selasa, 14 Januari 2025

SEZ Johor-Singapura Resmi Dibentuk, Batam Diminta Siap Hadapi Persaingan Ekonomi

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi Kawasan industri di Kota Batam. Foto: Dokumentasi Batam Pos

batampos – Malaysia dan Singapura telah mencapai kesepakatan untuk membentuk Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zone/SEZ) di negara bagian Johor, Malaysia. Kesepakatan ini bertujuan untuk menarik investasi bernilai tinggi dan mempermudah pergerakan barang serta orang antara kedua negara, sehingga meningkatkan daya saing kawasan tersebut.

Pengumuman tersebut disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong bersama sejumlah menteri senior ke Malaysia. SEZ ini telah disepakati secara prinsip oleh kedua negara setahun yang lalu, namun baru sekarang langkah konkritnya diumumkan.


“Ini adalah proyek penting. Kami dapat menjadi lebih kompetitif, meningkatkan proposisi nilai kami, dan secara bersama-sama menarik lebih banyak investasi ke kawasan kami,” ujar Lawrence Wong dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, seperti dikutip dari Reuters.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga menegaskan bahwa proyek ini merupakan inisiatif unik. “Jarang sekali dua negara bekerja sama dalam satu proyek besar seperti ini. SEZ Johor-Singapura diharapkan dapat menarik investasi bernilai tinggi di sektor-sektor seperti manufaktur, logistik, pariwisata, hingga transisi energi,” tambahnya.

Baca Juga: Harga Cabai di Batam Masih Tinggi

Anwar menyebut, kerja sama ini mencerminkan pendekatan baru dalam hubungan bilateral. Dua negara ini memiliki strategi bersama untuk saling membantu, bekerja sama, dan memanfaatkan kekuatan satu sama lain.

“Ini adalah pendekatan baru yang harus kita ambil dibanding terus membicarakan rivalitas atau konflik yang tidak perlu,” katanya.

Namun, kesepakatan tersebut juga memicu kekhawatiran, terutama di wilayah Kepri, yang secara geografis berdekatan dengan dua negara itu. Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, menyampaikan bahwa SEZ Johor-Singapura dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian Kepri, khususnya Batam.

“SEZ ini akan membuat persaingan perekonomian Indonesia, khususnya Kota Batam, semakin ketat. SEZ Johor-Singapura berpotensi mengancam perekonomian Kepri,” ujar dia, Senin (13/1).

Ia menilai, Batam sebagai salah satu motor ekonomi Indonesia di kawasan tersebut harus segera berbenah agar tetap kompetitif di tengah potensi persaingan yang semakin sengit. Pemerintah pusat maupun daerah perlu mengantisipasi dengan kebijakan strategis yang memperkuat daya saing industri lokal.

“Kami mengusulkan adanya kebijakan untuk memperkuat industri manufaktur dan pariwisata. Batam harus mampu menawarkan keunggulan yang tidak dimiliki oleh SEZ Johor-Singapura agar investor tetap tertarik,” kata Wahyu.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya memberikan insentif bagi para investor agar Batam tetap menjadi destinasi investasi utama di Indonesia. Relaksasi kebijakan dan perbaikan infrastruktur dinilai penting untuk menjaga daya tarik kawasan tersebut.

Sementara itu, beberapa pengamat juga mengingatkan bahwa SEZ Johor-Singapura bisa menjadi ancaman serius bagi sektor pariwisata Batam. Jika Johor berhasil menarik lebih banyak wisatawan dengan infrastruktur modern dan layanan berkualitas tinggi, Batam harus meningkatkan promosi dan memperbaiki fasilitas pariwisatanya.

Baca Juga: Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Imbau Masyarakat Kepri Waspada Cuaca Ekstrem

Di sisi lain, pembentukan SEZ ini bisa menjadi peluang jika Indonesia mampu memanfaatkannya melalui kerja sama regional. Batam dan Kepri bisa memainkan peran strategis sebagai mitra ekonomi yang saling melengkapi dengan Johor dan Singapura, alih-alih bersaing secara langsung.

Namun, semua itu membutuhkan persiapan matang dan kebijakan yang tepat dari pemerintah. Semua harus bekerja sama, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk memperkuat posisi Batam sebagai hub ekonomi utama di kawasan ini.

Proyek SEZ Johor-Singapura ini menunjukkan bahwa persaingan ekonomi di Asia Tenggara semakin ketat. Indonesia, khususnya Batam dan Kepri, dia nilai harus mengambil langkah strategis untuk memastikan tidak tertinggal dalam persaingan tersebut. (*)

 

 

Reporter: Arjuna

spot_img

Update