batampos – Potensi lapangan pekerjaan di Kota Batam masih sangat tinggi. Terlebih beberapa perusahaan besar skala internasional terus mengembangkan ekspansi bisnisnya di Kota industri ini.
Beberapa hari yang lalu, PT Volex Indonesia, perusahaan pemasok perakitan kabel, telekomunikasi, data center, peralatan media hingga industri otomotif meresmikan gedung baru yang ketiganya dengan nilai investasi capai 40 juta USD.
General Manager Asia Pasifik Tan Chiang Peng mengatakan, investasi tersebut menandai komitmen PT Volex Indonesia dalam memperluas kapasitas produksinya dan sekaligus memperkuat kehadirannya di daerah kawasan Asia Tenggara.
PT Volex Indonesia optimis ekspansi ini diperkirakan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja lokal, memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian serta lapangan kerja di Batam.
Baca Juga: BPS: Sektor Migas dan Non Migas Naik, Ekspor Batam Juni 2024 Sebesar US$ 1.357,29 Juta
“Kami merintis pabrik ini dari 32 tahun yang lalu dengan 250 pekerja. Saat ini, kami mempekerjakan 2.900 atau mendekati 3000 pekerja. Gedung baru ini dua kali lebih besar dari gedung lama. Jadi pekerja yang harus direkrut sangat banyak,” ujarnya
Sementara itu di bulan Mei lalu, Hashim Djojohadikusumo, pengusaha kelas kakap sekaligus adik dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, membangun pabrik timah yang fokus pada pembuatan solder di Batam bernama PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) dengan investasi awal yakni Rp 400 miliar.
Ekspansi bisnis PT Solder Tin Andalan Indonesia ini diprediksi akan membutuhkan banyak lapangan pekerjaan di Batam.
Adapun, target produksi solder yang ditetapkan PT Stania ini sebesar 2.000 ton per tahun. Target fase pertama produksi 2.000 ton solder, yakni meraup omset sebesar Rp 1,2 triliun, ” ujar Hashim, yang merupakan komisaris utama Arsari Group.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid menilai, investasi di Batam saat ini terus berkembang dengan cukup pesat. Hal tersebut ditandai dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Batam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, tentu akan membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Selain Volex, perusahaan lain di Batam saat ini juga banyak yang melakukan ekspansi. Jadi lapangan pekerjaan akan terus terbuka luas di Batam,” ujarnya ke Batam Pos, Minggu (11/8).
Baca Juga:Â Optimisme Mewujudkan Batam Kota Transhipment
Menurutnya, banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia ini juga harus dibarengi dengan kemampuan dan skill pekerja itu sendiri. Tinggal bagaimana tenaga kerja menyiapkan skillnya sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri itu.
“Perlu diingat, bahwa Industri di Kota Batam saat ini mengarah pada industri padat modal. Dimana yang lebih banyak dibutuhkan ialah skilled labor (tenaga kerja terdidik),” tuturnya.
Dimana tenaga kerja kita harus dipersiapkan dengan skill yang terus diupgrade sesuai kebutuhan industri saat ini. Pekerja juga tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah semata-mata.
“Artinya ke depan lapangan pekerjaan ini akan semakin besar. Bagi pekerja terampil. Lowongan pekerja yang belum terampil (unskilled labor) akan makin menyempit,” sambung Rafki.
Ia berharap banyak dengan hadirnya Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah pusat ini di Batam, mampu meningkatkan skill para pekerja itu sendiri. Menjadikan mereka tenaga kerja terdidik skilled labor sehingga diterima di dunia industri saat ini
“Selain itu kita menanti kehadiran Balai Diklat Industri di Kota Batam. Kalau BLK berada di bawah Kemenaker, Balai Diklat Industri ini ada di bawah Kementerian Perindustrian,” tuturnya.
Baca Juga:Â Volex Buka Pabrik Baru, Disnaker Batam Minta Utamakan Tenaga Kerja Lokal
Dengan kehadiran keduanya di Batam ia optimis peningkatan kompetensi SDM di Batam akan bisa didorong lebih cepat. Seiring dengan peningkatan investasi yang ada di Kota Batam.
“Kita harapkan keduanya sejalan sehingga itu benar-benar disiapkan dalam memenuhi kebutuhan industri,” ucapnya.
Disinggung lapangan pekerjaan apa saja yang dibuka saat ini, ia menjawab bidang manufaktur, Galangan Kapal, oil and gas, juga di bidang jasa dan perdagangan. Bidang bidang usaha lainnya juga relatif banyak membuka lowongan pekerjaan.
“Intinya pencari kerja zaman sekarang, tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah aja. Harus dilengkapi sertifikat keahlian tertentu supaya cepat mendapatkan pekerjaan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra