Jumat, 22 November 2024

Siti Pimpin HUT ke-79 RI di Melchem

Upacara Pakai Seragam Sekolah, Tetap Jaga Toleransi

Berita Terkait

spot_img
Warga Seitering Melchem menggunakan pakaian seragam SD, SMP dan SMA saat mengikuti upacara bendera pada HUT ke-79 RI di halaman Fasilitas Umum (Fasum), Kaveling Seitering, Melchem, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Jumat (21/7/2023). F Panitia

batampos – Ketua Rukun Warga (RW) 07 Kaveling Seitering, Melchem, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Siti Fatimah memimpin upacara bendera dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di halaman Fasilitas Umum (Fasum), Kaveling Seitering, Melchem, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Jumat (21/7/2023) mulai pukul 07.00 WIB.

BACA JUGA: Ratusan Warga Melchem Peringati Isra Mikra


Pada event bersejarah tahunan di Melchem itu, terlihat puluhan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, baik pria maupun wanita memenuhi lapangan serba guna bagi masyarakat Melchem tersebut.

BACA JUGA: Nurul Huda Melchem Sembelih 3 Sapi dan 20  Kambing

Uniknya dalam upacara ini, Siti mengajak peserta upacara menggunakan pakaian seragam SD, SMP, SMA. Sepintas lalu agak lucu dan unik. Orang dewasa, orang tua memakai pakaian seragam sekolah. Sudah lewat. Tapi banyak makna yang tersirat dalam pakaian tersebut.

BACA JUGA: Atiq Resmikan Jembatan dan Fasum Melchem

Kepada wartawan Siti mengakui seragam itu memang dipakai untuk mendatangkan kesan unik, lucu. Pada sisi lain, ada filosofi mendalam dari seragam itu. Ada nilai pendidikan. Yaitu tetaplah belajar, belajar menghargai orang lain, belajar mengakui kelebihan dan kekurangan orang lain, belajar memimpin, dan belajar dipimpin.

”Anak sekolah itu penuh semangat. Tidak suka dendam. Selalu senang. Suka menyatu dan kompak. Selalu bahagia. Dan yang terpenting. Cinta kepada sekolah (daerah, red), cinta kawan dan gurunya (pemimpin, red),” papar Siti mengartikan makna pakaian sekolah tadi.

Siti menambahkan, momen perayaan HUT ini merupakan event yang sangat spesial. Pertama, usia RI sudah semakin tua, tentu akan semakin bijaksana. Kedua, di usia yang ke-79 ini telah banyak dicapai dalam pembangunan fisik dan mental. Tidak terkecuali di Melchem ini.

Kawasan Melchem kini telah dibangun rumah fasum untuk kesehatan, panggung fasum untuk kegiatan seluruh warga. Jembatan kayu depan toko bangunan sudah dibangun permanen tahun 2023 lalu. Akses jalan dari jalan raya menuju Melchem juga sudah dicor dan diresmikan pada Minggu sore (7/1/2024).

Begitu juga di sektor agama. Siti mengakui kualitas masyarakat untuk beribadah semakin baik. Di daerah yang dia pimpin hampir semua penganut agama ada. Masyarakatnya heterogen. Banyak suku. Ada Jawa, Minang, Bugis, Sunda dan lainnya. Masyarakat hidup berdampingan. Saling menjaga. Penuh toleransi.

Pada era kemimpinannya, Siti juga mengajak masyarakat dan tokoh masyarakat untuk membangun sekitar 5 palang portal.

”Alhamdulillah. Ada sekitar lima portal yang kita bangun. Dananya dari masyarakat. Semua masyarakat terlibat dalam pembangunan ini. Mulai dari pengumpulan dana, mengantar minuman, mengantar makanan, menjadi tukang las, menggali tanah, mencari pipa besi dan lainnya. Pokoknya ramai dan kompaklah,” tegas Siti.

Portal ini tujuannya agar bisa membatasi gerak orang lain, terutama yang berniat jahat agar tidak leluasa mencuri barang masyarakat pada malam hari. Dan Siti juga menerapkan jaga malam di daerah ini. Hasilnya. Kasus pencurian semakin berkurang di daerah ini.

Warga hidup aman, jauh dari kriminal, belajar dan sekolah yang benar, saling toleransi antar umat beragama, menjalankan agama masing-masing dengan baik, dan terus membangun demi kebaikan agama masyarakat bangsa dan negara. Itulah salah satu target dan makna kemerdekaan RI yang ingin dicapai Founding Father Indonesia dulu yaitu Bung Karno dan Bung Hatta.

Siti juga mengakui, di era Informasi dan Teknologi (IT) dan media sosial (medsos) ini, segala isu, baik isu positif dan isu negatif, bisa berkembang dan menyebar dengan cepat. Untuk itu, kepada masyarakat, hal yang perlu diperhatikan adalah tetaplah menjadi orang baik. Mengedepankan kebersamaan. Menjauhi perpecahan. Hindari saling menjatuhkan. Selalu cek dan ricek. Kita akan maju bila semua kompak dan saling mendukung satu sama lain.

Hal yang tidak dilupakan dalam HUT RI kali ini, warga Melchem juga melaksanakan berbagai lomba mulai dari panjat pinang, makan kerupuk dan lainnya. Tentu saja. Ada hadiah hiburan menanti untuk peserta lomba. Sorak sorai. Tepuk tangan menggema di fasum ini. Masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, peserta lomba terlihat menyatu. Menyatu matanya melihat perlombaan. Menyatu hatinya menikmati kemerdekaan. Semua gembira.

Diakui Siti. Mereka telah menyiapkan berbagai hadiah untuk peserta lomba. Memang hadiah yang disediakan panitia tidak wah dan mewah. Meskipun hadiahnya lebih mengedepankan nilai kebagiaan dan ke-heboh-an, Siti percaya, bahwa dengan kesederhanaan ini lah yang membuat masyarakat Melchem dinilai sebagai daerah yang kompak, relatif aman, dan pembangunan spirit nilai-nilai agama, serta pembangunan fisik tumbuh dengan semakin baik.

”Inilah makna kemerdekaan sejati yang ingin kita capai dan telah kita dapatkan. Ini semua harus dipertahankan ke depannya,” tutup Siti. (*)

Reporter: SUPRIZAL TANJUNG

 

spot_img

Baca Juga

Update