batampos – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membutuhkan tukang las. Mereka yang diterima, nantinya akan bekerja di unit kerja SKK Migas wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi SKK Migas, Daniel Kurnianto, mengatakan, kebutuhan tenaga kerja tersebut sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
“Di Paxocean itu butuh banyak sekali. Bahkan welder yang dari Karimun kami tarik untuk kerja di Batam, ” kata Daniel disela kegiatan Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), di Hotel Radisson Batam, Rabu (12/7).
Baca Juga: BP Batam Berlakukan Tarif Baru Bongkar Muat Peti Kemas per Tanggal 15 Juli 2023
Dijelaskan Daniel, koordinasi dengan pemerintah daerah, karena SKK Migas tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal. Hal itu juga sebagai komitmen penuh SKK Migas penuh untuk mengembangkan kapabilitas dan kapasitas Nasional dalam bidang Sumber Daya Manusia.
“Kami tentu prioritaskan tenaga kerja lokal yang kualifed untuk bisa bekrja di SKK Migas,” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus mengatakan tenaga kerja lokal yang berada di KKKS jumlahnya mendominasi tenaga kerja asing. Jika dipersentasekan, tenaga lokal mencapai 95 persen.
Baca Juga: Gakkum KLHK Segel 4 Lokasi Kerusakan Ekosistem Mangrove di Batam, Kepulauan Riau
“Keberadaan tenaga kerja asing lebih mengamankan dan menjalankan teknologi yang dimiliki investor,” tegasnya.
Menurutnya, sebagai regulator SKK Migas secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kompetensi SDM di semua area operasi.
“Tentu hal serupa juga menjadi mandatory operator migas (KKKS), serta para vendor di tingkat lokal. Industri hulu migas membutuhkan SDM yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri Mangara, mendukung penuh upaya SKK migas lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk berkerja di unit-unit kontraktor SKK Migas. Pemrov juga telah melakukan beberapa pelatihan untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Baca Juga: Gojek Masih Buka Ruang Bergabung dengan Taksi Online di Bandara Hang Nadim
“Kami sudah melakukan beberapa pelatihan di bidang ketenagakerjaan ada welder ada juga fitting dan pelatihan lainnya,” katanya.
Tidak hanya pelatihan di bidang keahlian tapi juga pelatihan di bidang keamanan (safety), dengan tujuan meminimalisir kecelakaan kerja.
“Jadi kalau ada pembangunan yard oleh kontraktor tentu akan lebih aman. Kalau pun ada masalah keamanan itu murni kecelakaan kerja,” pungkasnya.(*)
Reporter: Yashinta