batampos – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Batam mengelar Festival Film Sekolah untuk para siswanya.
Ide kreatif ini muncul dari salah seorang guru SMAN 3 Batam, Rini Suardi. Ia menginisiasi sebuah tugas mata pelajaran seni budaya untuk dijadikan sebuah festival film sekolah.
Hal itu langsung mendapatkan respon dan dukunngan dari pihak sekolah.
“Ini sebenarnya Mata Pelajaran Seni Budaya. Awalnya hanya untuk dipentaskan saja, tapi tiba-tiba kepikiran untuk dibuatkan sebuah film,” kata Mata Pelajaran Seni Budaya tersebut.
Kata Rini awalnya hasil karya siswa-siswinya tersebut hanya akan ditonton oleh dirinya sendiri.
Karena harus menilai hasil karya anak-anak sekolahnya. Namun, tercetus ide, untuk dibuat seperti festival film sekolah.
Sehingga lanjutnya, semua film hasil murid-murid ini bisa dinikmati oleh semua guru dan murid yang ada di SMAN 3 Batam.
“Begitu saya sampaikan ide ini ke anak-anak, mereka antusias. Sehingga, dipilihlah panitia film setiap kelasnya,” ungkap Rini.
Setiap kelas XI di SMAN 3 Batam, dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok wajib membuat film.
“Saya tidak tetapkan temanya, sebab membiarkan mereka berkreativitas,” ujar Rini.
Para siswa kelas XI ini berhasil membuat 22 film, dari berbagai tema. Rini mengatakan setiap film ini akan ditampilkan dan ditonton semua siswa dan guru yang ada di SMAN 3 Batam.
“Ini hari kedua, nanti hari ke empat, Senin (30/5) ada 6 film terbaik yang akan ditonton di cinepolis, Mall Botania 2,” ungkap rini.
Ia mengatakan dari Festival Film ini, para siswa tidak hanya belajar mengenai seni budaya. Tapi, tentang managerial sebuah film, kewirausahaan (penjualan tiket dan makanan) serta berorganisasi.
“Tahun depan, kami akan buat lagi. Tapi, nantinya akan bekerjasama dengan guru lainnya. Temanya bisa mengambil fisika, biologi atau sejarah,” ungkap Rini.
Film yang dibuat siswa SMAN 3 Batam ini hanya bermodalkan kamera ponsel dan laptop. Namun, hasilnya cukup luar biasa.
Siswa yang ingin menonton, terlebih dahulu harus membeli tiket. Setiap film durasinya kurang lebih 30 menit.(*)
Reporter: Fiska Juanda