batampos– Ratusan calon siswa yang tidak tertampung pada seleksi PPDB di SMAN 1 Batam akhirnya mendaftar ulang kembali. Ada ratusan orang tua bersama anaknya mendatangi SMAN 1 Batam berharap anaknya diterima di sekolah tersebut.
Kepala SMAN 1 Batam Bahtiar mengatakan, ratusan siswa itu akan diakomodir dalam kelas online nantinya. Hal ini mengingat SMAN 1 Batam keterbatasan kelas. Tercatat saat ini hanya tersedia 25 kelas, dimana 14 kelas untuk kelas 12 dan 14 kelas lainnya akan diperuntukkan bagi siswa kelas 2 atau 11.
“Siswa kelas 11 ini nantinya akan melaksanakan proses pembelajaran double shift dengan siswa baru atau siswa kelas 10,” kata Bahtiar, Minggu (16/7).
Sementara itu Ketua PPDB SMAN 1 Batam, Ida Royani mengatakan total siswa yang telah mendaftarkan ulang ada sebanyak 257 orang. Semua peserta yang mendaftar akan diarahkan pada kelas online. “Kita sudah sampaikan bahwa kapasitas daya tampung, rombel di sekolah terbatas, sudah full namun banyak orang tua yang berkehendak harus memasukan anaknya kesini. Maka untuk mengakomodir itu, kita buka kelas belajar online,” kata Ida.
BACA JUGA:Dilema SMAN 1 Batam: Sudah Kelebihan Murid, 200an Siswa Masih Berharap Masuk
Kelas belajar online itu, kata dia para siswa nantinya hanya dapat mengikuti proses belajar secara online tanpa ada tatap muka. Proses ini akan berlangsung dalam satu sampai dua tahun atau sampai menunggu ruang kelas belajar tersedia.
Sementara itu untuk pembelajaran ekstrakurikuler atau olahraga tetap dilaksanakan di sekolah.
Salah satu keterbatasan sekolah saat ini lanjutnya adalah dari sisi ruangan kelas. Dimana, SMAN 1 Batam hanya memiliki 25 ruangan kelas saja. Bahkan, ruang tersebut diisi oleh kelas 12 sebanyak 14 rombel dan sisanya 11 kelas diperuntukkan untuk kelas 11 dengan jumlah rombel yang juga mencapai 14 kelas.
“Artinya untuk kelas 11 saja kita sudah minus tiga kelas. Dan jelas kita sudah tidak memiliki ruangan lagi, ” tuturnya.
sebelumnya, Kepala SMAN 1 Batam Bahtiar mengatakan, pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi mengenai kondisi ini dan sekaligus bagaiamana solusinya. Selain itu sekolah juga berkoordinasi dengan Ombudsman Kepri dan pihak saber pungli, mengenai kondisi yang tengah dihadapi oleh SMAN 1 Batam tersebut.
“Kita tetap kordinasi terkait penambahan siswa di setiap rombel ini sehingga ke depan tidak ada tudingan negatif bagi SMAN1 Batam, karena memang seperti inilah kondisinya, ” ucap Bahtiar.
Adapun solusi dari sekolah ialah dengan membuka kelas online dimana solusi ini masih menunggu persetujuan dari provinsi. “Ketika ada kunjungan dari tim dari Monitoring dan Evaluasi kementerian Pendidikan beberapa waktu lalu, mereka tidak mempermasalahkan kelas online ini dan itu salah satu inovasi kepala sekolah, yang penting kata mereka anak-anak dapat pembelajaran dengan baik, ” ungkap Bahtiar.(*)
reporter: rengga