Rabu, 1 Mei 2024
spot_img

Soft Opening Vihara Dewi Bahari, Tempat Ibadah Mazu Terbesar dan Termegah di Batam

Berita Terkait

spot_img
Vihara Dewi Bahari Batu Batam F Cecep Mulyana scaled e1683689185492
Vihara Dewi Bahari menjelang soft opening, Selasa (9/5). F.Cecep Mulyana

batampos – Yayasan Keluarga Halim atau Paguyuban Marga Lim akan menggelar soft opening Vihara Dewi Bahari di Batu Batam, Jumat (12/5) nanti. Acara soft opening ini ditandai dengan meresmikan pemujaan pratima suci Dewi Mazu.

Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Keluarga Halim Batam, mengatakan Vihara Dewi Bahari Batam dibangun dan dikelola oleh Yayasan Keluarga Halim atau Paguyuban Marga Lim. Vihara ini dibangun dengan seni arsitektur budaya Tionghoa Nusantara yang kentara dan memadukan karya seni anak bangsa dan mancanegara.

“Vihara ini menjadi tempat ibadah Mazu termegah dan terbesar di Kota Batam. Bahkan di seluruh Provinsi Kepulauan Riau,” ujarnya.

Baca Juga: Terapkan Sistem Zonasi, Ini Syarat PPDB di Batam

Vihara Dewai Bahari dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektar, dengan fasilitas Altar Pemujaan Dewi Mazu, Altar Dewa Bumi, Kantor Sekretariat Yayasan Keluarga Halim Batam, dan lainnya.

“Singkatnya, vihara yang sarat dengan ukiran indah ini akan terbuka untuk semua kalangan untuk melakukan ibadah maupun rekreasi,” katanya.

Herman menambahkan selain terbuka untuk umum untuk beribadah dan berdoa, Vihara Dewi Bahari juga akan menjadi salah satu objek wisata regili yang baru di pulau FTZ ini. Sehingga, keberadaan vihara ini dinilai dapat mendukung perkembangan industri pariwisata setempat.

“Karena kaya dengan nilai kesenian yang tinggi, vihara ini bakal menjadi magnet bagi turis dalam dan luar negeri sehingga jumlah kunjungan turis ke Kota Batam tentu akan meningkat,” ungkapnya.

Baca Juga: Batam Triathlon 2023 Digelar, Hotel dan Resort Kawasan Nongsa Penuh

Sementara Ketua Umum Yayasan Keluarga Halim, Rudy Hartono mengatakan yayasan ini aktif dibidang sosial. Seperti pengurusan pemakaman warga Tionghoa.

“Untuk masyarakat yang kurang mampu, kami tidak memungut biaya untuk proses pemakaman. Dari kremasi, penyimpanan abu, atau dikebumikan semuanya gratis,” katanya.

Ia menjelaskan dalam soft opening ini diawali dengan ritual yang dilakukan internal yayasan. Kemudian vihara terbuka untuk umum.

“Semoga Batam ini bisa lebih ramai dan maju lagi,” tutupnya. (*)

 

 

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update