batampos – PT Air Batam Hulu melakukan penyesuaian jumlah produksi melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seiladi. Hal ini, menyusul terjadinya penurunan kualitas air baku yang ada di waduk Seiladi.
Pantauan Batam Pos air baku di waduk Seiladi memang tidak seperti biasanya berwarna biru jernih. Air baku di waduk Seiladi tampak keruh dan berwarna kecoklatan.
Corporate Communication (Corcom) SPAM Batam, Ginda Alamsyah mengatakan, sampai dengan saat ini, SPAM Batam masih berupaya melakukan tindakan perbaikan pada proses pengolahan air pada Instalasi Pengolahan Air Minum Seiladi.
Ia menyebutkan, faktor utamanya yang menjadi penyebab kekeruhan tersebut berasal dari banyak sumber yang mempengaruhi turunnya kualitas air bahan baku, diantaranya oleh pencemaran kegiatan pelebaran jalan. Sehingga tanah-tanah bekas pelebaran jalan itu turun melalui selokan-selokan air yang ada disekitar waduk.
Baca Juga:Â Makin Berani, Maling Sasar PJU di Pusat Kota
“Sehingga, mengakibatkan aliran air bercampur ke waduk, baik pencemaran fisik, kimia, maupun biologi,” katanya.
Ia melanjutkan saat ini level waduk mengalami meningkat karena curah hujan yang tinggi. Namun, level waduk yang meningkat itu juga diikuti dengan kualitas air waduk yang menurun.
Air hujan yang turun dalam beberapa waktu belakangan ini menyebabkan endapan lumpur yang sudah lama berada di dasar waduk ikut terangkat serta terlarut.
Baca Juga:Â Puncak HPN 2023, Presiden Joko Widodo Ketik Kata HPN di Mesin Tik TuaÂ
“Sehingga mengakibatkan beban diunit pengolahan beroperasi dengan berat atau air susah diolah akibat kekeruhan warna air, zat melayang (TSS) serta zat besi pun meningkat,” jelasnya.
Kekeruhan yang terjadi pada air baku itu juga mempengaruhi daya ikat air terhadap oksigen. Sehingga kualitas oksigen terlarut (DO) juga ikut menurun. Kemudian zat organik juga ikut meningkat dan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas air baku waduk Sei Ladi.
“Dengan kondisi tersebut, SPAM Batam saat ini terpaksa tetap memproses pengolahan air, dan tidak melakukan penghentian produksi. Mengingat permintaan kebutuhan air sangat tinggi di masyarakat atau pelanggan,” tegas Ginda.
Baca Juga:Â Terpidana Hukuman Mati dan Seumur Hidup Bertambah di Lapas Batam, Ini Kasusnya
Meskipun kualitas air baku yang menurun, produksi air bersih harus terus diolah secara kontiniu tanpa berhenti. Langkah penurunan produksi terpaksa dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas yang dihasilkan.
“Hingga sampai hari ini pun Tim Instalasi Pengolahan Air Minum dan Laboratorium SPAM Batam terus berupaya dalam meningkatkan kualitas olahan,” katanya.
Ia menambahkan, kondisi ini menjadi tantangan bagi SPAM Batam dalam menanggulangi permasalahan air baku yang terjadi. Dengan tetap mempertahankan kualitas, kuantitas dan kontinyunitas.
Sesuai dengan dosis optimal yang dapat menghasilkan air bersih, sesuai dengan standar air minum. Sehingga produksi kuantitas yang dihasilkan bisa kembali normal.
Saat ini SPAM Batam juga melakukan penambahan udara (oksidasi) melalui surface aerator di waduk Seiladi, pengurasan pada pipa distribusi, pipa air baku atau transmisi serta pengurasan di Instalasi Pengolahan Air Minum itu sendiri dari clearator/pulsator, Filter dan Reservoir.
“Apabila masih ada gangguan, mohon untuk segera menghubungi ke Call Center di 0778 5700 000. Sekali lagi SPAM Batam menyampaikan permohonan maaf yang sebesarnya atas ketidak nyamanan ini,” imbuhnya.(*)
Reporter: Eggi Idriansyah