batampos – Harga telur ayam buras di pasaran Batam kembali naik, meski sempat turun usai Hari Raya Idul Fitri. Meski begitu, stok telur di Batam banjir atau melebihi dari kebutuhan masyarakat Kota Batam.
Ahmad, warga Batamcenter salah satunya yang mengeluhkan harga telur ayam naik. Ia pun mempertanyakan kenapa harga telur naik, setelah sempat turun pasca lebaran.
“Padahal sudah selesai lebaran, tapi harga telur yang sempat turun, naik lagi. Kemarin itu cuma Rp 47 ribu, sekarang jadi Rp 52 ribu,” ujar Ahmad.
Baca Juga:Â Investor Diminta Libatkan Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Pulau Rempang
Sementara Ketua Asosiasi Bahan Pokok Kota Batam, Aryanto membenarkan sedikit kenaikan harga telur dari Medan. Meski begitu, kenaikan itu ditentukan oleh peternak dari Medan, yang disebabkan pakan ternak naik.
“Memang ada sedikit penyesuaian harga dari peternak di Medan, karena harga pakan mereka naik,” jelas Aryanto.
Meski begitu, lanjut Aryanto. Harga telur di Batam bisa dikategorikan lebih murah dari yang seharusnya. Para distributor hanya menjual modal telur, karena pasokan telur tinggi atau banjir. Jumlah stok telur, jauh dibanding kebutuhan.
Baca Juga:Â Dititipkan Ibu di Batuaji, Gadis 14 Tahun Jadi Korban Pencabulan
“Harusnya dijual lebih tinggi, namun distributor menjual harga modal saja karena stok di Batam banjir, sementara barang (telur, red) tak bisa disimpan lama, karena akan rusak,” imbuhnya.
Menurut dia, beberapa distributor telur juga sempat mengeluh. Hal itu terjadi lantaran pembeliaan mereka sepi. Sementara, modal untuk telur sudah dikeluarkan cukup banyak.
“Jadi memang distributor mengeluh, karena pembeliaan sepi. Mereka hanya jual modal saja. Jadi harga Rp 51 itu, harga modal saja, ” sebut Aryanto.(*)
Reporter: Yashinta