Senin, 23 September 2024

Suplai Pupuk Subsidi Masih Minim di Batam, Petani Keluhkan Harga

Berita Terkait

spot_img
ILUSTRASI PUPUK subsidi 640x358 1
Ilustrasi.

batampos – Tingginya harga sayuran dan hasil pertanian lainnya belakangan ini juga disebabkan tingginya biaya perawatan tanaman. Salah satunya harga pupuk yang cukup tinggi saat ini. Pupuk subsidi yang diharapkan untuk menekan biaya perawatan tanaman belum bisa dinikmati oleh petani secara menyeluruh.

Kuota pupuk subsidi yang didapat tiap tahun tidak begitu banyak sehingga tidak semua petani mendapatkan. Petani pun harus membeli pupuk yang dijual dengan harga normal di pasar dan ini menyebabkan bengkaknya biaya perawatan tanaman.



“Mahal pupuk sekarang pak. Sekarung sudah diatas Rp 800 ribu. Berat kalau harap beli pupuk sendiri di luar. Bengkak biaya perawatan,” ujar Heru, petani sayur di Barelang.

Baca Juga: Pemko Batam Kembali Gelar Pawai Takbir Jelang Idulfitri

Ketua Asosiasi Petani Cabe Kota Batam, Abdul Waras juga menjelaskan hal yang sama. Tingginya harga sayuran dan cabai selama Ramadhan ini juga karena faktor bengkaknya biaya perawatan. Petani tentu tak mau rugi total sehingga mengimbangi biaya perawatan dengan harga jual ke pasar.

“Kuota pupuk subsidi sangat sedikit untuk petani di Batam ini. MPK hanya 13 ton dan Urea hanya tiga ton. Mana cukup itu. Separuh petani saja tak cukup kalau kuota segitu,” ujarnya.

Baca Juga: Dinkes Pastikan Pelayanan Kesehatan Saat Libur Lebaran dan Cuti Bersama Tetap Terlayani

Abdul dan petani berharap agar kuota tahunan pupuk subsidi ini diperbanyak lagi sebab sangat membantu petani. “Pupuk subdisi ini harganya hanya Rp 1.200 perkilogram. Kalau di toko harganya Rp 16 ribu. Jauh sekali perbedaannya. Kita berharap pemerintah menambah kuota pupuk subsidi ini,” kata Abdul. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update