Senin, 2 Desember 2024

Suplai Pupuk Subsidi Minim, Petani di Batam Ingin Ada Penambahan Kuota

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi.

batampos – Tingginya harga sayuran dan hasil tani lainnya belakangan ini juga disebabkan oleh tingginya biaya perawatan tanaman. Petani kewalahan dengan harga pupuk yang cukup tinggi saat ini. Pupuk subsidi yang diharapkan untuk menekan biaya perawatan tanaman belum bisa dinikmati oleh petani secara menyeluruh.

Kuota pupuk subsidi yang didapat tiap tahun tidak begitu banyak sehingga tidak semua petani mendapatkan. Petani harus beli pupuk yang dijual dengan harga normal di pasar dan ini menyebabkan bengkaknya biaya perawatan tanaman.


“Mahal pupuk sekarang pak. Sekarung sudah diatas Rp 800 ribu. Berat kalau harap beli pupuk sendiri di luar. Bengkak biaya perawatan, ” ujar Heru, petani sayur di Barelang.

Ketua Asosiasi Petani Cabe kota Batam Abdul Waras juga menjelaskan hal yang sama. Menunggunya harga sayuran dan cabe selama Ramadan ini juga karena faktor bengkaknya biaya perawatan tadi. Petani tentu tak mau rugi total sehingga mengimbangi biaya perawatan tadi dengan harga jual ke pasar.

“Kuota pupuk subsidi sangat sedikit untuk petani di Batam ini. MPK hanya 13 ton dan Urea hanya tiga ton. Mana cukup itu. Separuh petani saja tak cukup kalau kuota segitu, ” ujarnya.

Abdul dan petani berharap agar kuota tahunan pupuk subsidi ini diperbanyak lagi sebab sangat membantu petani.

“Pupuk subdisi ini harganya hanya Rp 1.200 perkilogram. Kalau di tokoh harganya Rp. 16 ribu. Jauh sekali perbedaan nya. Kita berharap pemerintah menambah kuota pupuk subsidi ini, ” kata Abdul. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update