batampos – Taekwondo Kharisma Bangsa terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan olahraga taekwondo di Batam. Sebagai klub taekwondo tertua di Batam, Taekwondo Kharisma Bangsa memahami pentingnya latihan yang konsisten.
Pendiri Taekwondo Kharisma Bangsa Master Soewito Trikusuman meyakini, bahwa faktor utama keberhasilan dalam taekwondo adalah komitmen dan fokus pada latihan.
Untuk itu dia terus konsisten dan mencurahkan waktunya untuk mematangkan keterampilan anak didiknya serta membuka dojang-dojang yang tersebar di Kota Batam agar lebih memasyarakatkan lagi beladiri taekwondo.
Saat ini Soewito mengaku, sudah membuka 13 dojang Taekwondo di Batam, dan yang terbaru dibuka di One Batam Mall dengan jadwal latihan setiap Kamis, mulai pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Di Taekwondo Kharisma Bangsa mereka melatih dan membina anak anak mulai dari usia 5 tahun dan remaja yang memiliki minat pada seni beladiri taekwondo. Ada sekitar 170 an anak serta remaja laki-laki dan perempuan yang rutin berlatih di Taekwondo Kharisma Bangsa.
Taekwondo Kharisma Bangsa didirikan 2007. Dalam kurun waktu 17 tahun, tempat ini sudah berhasil melahirkan atlet-atlet taekwondo yang mengharumkan nama Kota Batam dan Provinsi Kepri di kejuaraan taekwondo skala nasional dan internasional. Anak-anak didik Taekwondo Kharisma Bangsa memang diarahkan dan dibina untuk menjadi atlet yang berprestasi.
Taekwondo Kharisma Bangsa menerapkan sistem latihan yang serius. Menurut Soewito, siapa pun yang berlatih di Taekwondo Kharisma Bangsa harus ‘bisa dan jadi’. Maksudnya berlatih taekwondo bukan cuma iseng atau membuang waktu, tetapi anak didik dimotivasi untuk mengukir prestasi.
“Mereka diarahkan untuk menjadi taekwondoin berprestasi. Taekwondoin yang tangguh, disiplin dan berkarakter,” ujar Dan V Kukkiwon itu.
Soewito mengatakan, Taekwondo Kharisma Bangsa setiap hari menggelar latihan, latihan yang sudah terjadwal di 13 dojang Taekwondo Kharisma Bangsa. Materi latihan meliputi latihan fisik, teknik, dan kyorugi (pertarungan). Kyorugi menjadi latihan rutin yang dilakukan setiap kali berlatih. Ini dilakukan dengan tujuan melatih mental dan membiasakan seorang taekwondoin untuk bertarung dan memupuk nyali.
Mereka dilatih untuk bertarung secara sportif serta mempelajari aturan-aturan baku yang berlaku saat bertanding. Kyorugi juga ditujukan untuk mempraktikkan teknik-teknik yang sudah diajarkan.
“Sedari awal kita menggembleng para atlet supaya punya teknik yang baik dalam bertanding, termasuk mentalnya pun kita gembleng agar punya mental juara,” kata Soewito. (*)
Reporter: Iman Wachyudi
