batampos – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri ((SMKN) yang ada di pulau-pulau terdekat di Kota Batam masih kekurangan siswa. Ini bukan karena kurangnya peminat, namun karena jumlah siswa yang mendaftar dari sekitar lingkungan sekolah terbatas.
Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Cabang Batam, Kasdianto, menjelaskan, kekurangan siswa di sekolah hinterland sulit dipenuhi. Sebab, jaraknya agak jauh dan harus menyeberang laut dari Kota Batam, yang memang kelebihan peserta didik.
”Sekolah di luar pulau Batam masih kekurangan siswa. Itu tadi masalahnya karena memang di sana sedikit yang mendaftar. Sistem pemerataan agak sulit dilaksanakan dengan yang ada di Kota Batam,” ujar Kasdianto, kemarin.
Sekolah-sekolah yang ada di hinterland di antaranya;
- SMAN 6 Batam di Pulau Air Raja, Kelurahan si Jantung, Galang yang kuotanya hanya 36 orang untuk satu rombel
- SMAN 7 Batam di Belakangpadang yang kuotanya hanya 72 siswa untuk dua rombel
- SMAN 9 Batam di Sembulang yang hanya dua rombel untuk 72 siswa
- SMAN 13 Batam di Pulau Terong, Belakangpadang yang hanya 72 siswa untuk dua rombel
- SMAN 11 Batam di Pulau Bulan ada 72 siswa untuk dua rombel
- SMAN 22 Pulau Pecong, Belakangpadang satu rombel untuk 36 siswa.
Hingga saat ini, kuota yang terbatas di sekolah hinterland ini belum juga terpenuhi. Ini tentu berbanding terbalik dengan SMAN dan SMKN di Kota Batam yang mana hingga saat ini masih banyak calon peserta didik antre untuk tetap masuk di sekolah negeri.
”Tak sanggup (biaya) masuk swasta. Harus ke sekolah negeri anak saya ini,” kata Mukh-ti, warga Batuaji yang mendaftarkan anaknya ke SMKN I Batam. (*)
Reporter : Eusebius Sara