Kamis, 5 Desember 2024

Tak Terlihat Dua Hari, Satiman Ditemukan Tak Bernyawa di Ruko Ciptaland

Berita Terkait

spot_img
Polisi saat mengevakuasi jasad Satiman, 42,di lantai dua ruko tempat tinggalnya pada Rabu (4/12) sekitar pukul 10.20 WIB. Foto: Rengga Yuliandra/ Batam Pos

batampos – Warga Perumahan Ciptaland, Kelurahan Tiban Indah, Kecamatan Sekupang, digegerkan oleh penemuan jasad seorang pria bernama Satiman, 42,di lantai dua ruko tempat tinggalnya pada Rabu (4/12) sekitar pukul 10.20 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Ruko Ciptaland Blok Mawar Nomor 35, setelah tidak terlihat selama dua hari terakhir.

Penemuan ini bermula saat salah satu tetangga korban, Eswary Usman, merasa curiga karena aktivitas korban tidak terlihat selama beberapa hari. Selain itu, kurir yang biasanya mengantarkan barang ke ruko korban juga menyampaikan bahwa paket yang dikirim tidak pernah diterima.


“Saya sudah dua hari tidak melihat Satiman keluar rumah, dan rukonya juga selalu tertutup. Akhirnya, saya menghubungi Ketua RT untuk memastikan keadaannya,” kata Eswary.

Ketua RT kemudian meminta bantuan seorang petugas keamanan perumahan, Eko Prasetyono, 50, untuk memeriksa kondisi ruko tersebut. Bersama warga dan perangkat RT, mereka mendatangi lokasi dan mencoba memanggil korban dari luar. Namun, tidak ada jawaban.

“Saat tidak ada jawaban, kami terpaksa membuka pintu belakang ruko menggunakan linggis. Ketika masuk, kami menemukan korban sudah tergeletak di lantai dua dalam kondisi tidak bernyawa,” jelas Eko.

Melihat situasi tersebut, Eko segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Sekupang.

Kapolsek Sekupang, Kompol Benhur Gultom, bersama Wakapolsek Sekupang, Iptu Yuli Endra, dan Kanit Reskrim, Iptu Ridho Lubis, tiba di lokasi tak lama setelah laporan diterima. Tim Inafis Polresta Barelang juga dilibatkan untuk melakukan identifikasi lebih lanjut di tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sejumlah barang milik korban, di antaranya tiga unit handphone, kartu identitas, serta peralatan medis untuk penderita asma seperti inhaler dan nebulizer.

Menurut keterangan saksi, korban terakhir kali terlihat pada Senin (2/12). Saat ditemukan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Kami menduga korban meninggal akibat serangan asma. Namun, untuk memastikan penyebab kematian, jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk autopsi,” ujar Kompol Benhur Gultom.

Kapolsek Sekupang menambahkan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut. “Berdasarkan temuan sementara, besar kemungkinan korban meninggal dunia akibat gangguan kesehatan yang dialaminya. Namun begitu kita masih menunggu hasil penyelidikan secara Scientific Crime Investigation (SCI),” pungkasnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update