batampos – Tanggul drainase induk di pinggir Jalan R Suprapto, Batuaji, jebol dan menimbulkan ancaman longsor yang serius terhadap akses jalan utama tersebut. Lokasi kerusakan terletak tepat di depan Perumahan Cemara Sagulung atau seberang simpang SMKN 1 Batuaji. Kerusakan ini mengakibatkan tanah di bahu jalan perlahan amblas, sehingga akses jalan yang menghubungkan Mukakuning dengan Batuaji terancam putus.
Menurut warga setempat, kerusakan tanggul ini telah berlangsung cukup lama dan diperparah oleh hujan deras serta banjir beberapa waktu lalu.
Aidil, salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi, menyebut tanggul yang jebol semakin tidak mampu menahan derasnya aliran air dari drainase. “Setiap kali hujan, air yang menghantam tanggul ini membuat kondisinya semakin parah,” ungkapnya.
Kondisi ini juga diperburuk dengan tumbangnya beberapa pohon di pinggir jalan dan di atas bibir drainase. Pohon-pohon tersebut tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga menambah risiko longsor yang semakin nyata. Jika longsor terjadi, bukan hanya bahu jalan yang amblas, tetapi juga bisa memutus akses jalan vital yang digunakan oleh ribuan kendaraan setiap harinya.
Warga setempat mulai khawatir dengan ancaman kerusakan ini. “Ini jalan utama yang menjadi jalur strategis untuk masyarakat. Kalau sampai longsor, dampaknya akan besar, apalagi kendaraan besar seperti truk juga sering lewat sini,” ujar Aidil. Ia mendesak pemerintah untuk segera bertindak agar tidak terjadi bencana yang lebih besar.
Sementara itu, kondisi tanggul yang rusak hingga kini belum mendapat perhatian serius dari pihak terkait. Warga merasa prihatin karena hingga berita ini diturunkan, belum ada upaya perbaikan atau tanda-tanda intervensi dari pihak berwenang. Mereka berharap tindakan cepat dapat segera diambil sebelum kerusakan semakin parah.
Masyarakat setempat meminta Pemerintah Kota Batam untuk segera menangani persoalan ini. Jalan R Suprapto merupakan jalur penting yang menghubungkan beberapa kawasan strategis di Batuaji. “Kalau ini dibiarkan terus, bukan hanya akses yang terganggu, tetapi aktivitas ekonomi masyarakat juga terhambat,” ungkap Sumarno, warga lainnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Suhar, sebelumnya menyebutkan bahwa penanganan drainase dan jalan rusak menjadi prioritas pembangunan infrastruktur pada tahun 2025. Namun, warga menilai persoalan ini tidak bisa menunggu terlalu lama karena kondisinya sudah cukup kritis.
Pemerintah Kota Batam diminta untuk mempercepat perencanaan dan realisasi penanganan tanggul ini. Penanganan darurat seperti pemasangan batu miring atau penguatan sementara dianggap sangat mendesak untuk mencegah longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Selain itu, warga juga mengusulkan langkah preventif untuk mengantisipasi permasalahan drainase di masa depan. “Pohon-pohon yang berisiko tumbang sebaiknya ditebang, dan sistem drainase diperbaiki agar mampu menampung aliran air dengan lebih baik,” kata Aidil.
Kerusakan tanggul drainase di Jalan R Suprapto ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur secara berkala. Warga berharap kejadian ini dapat menjadi prioritas bagi pemerintah daerah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat yang bergantung pada infrastruktur publik. (*)
Reporter: Eusebius Sara