batampos – PT Jasa Raharja Kepri membekali sejumlah pelatihan kepada ahli waris korban kecelakaan lalu lintas di Kepri. Kegiatan itu sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi ahli waris setelah kematian kepala keluarga akibat kecelakaan.
Kegiatan yang digelar di SMK Adi Mulia Batam, Mall Botania 2 pada Sabtu (17/6) diikuti 10 ahli waris yang telah mendapat santunan. Selama kegiatan berlangsung, para peserta diberi beberapa pembekalan, seperti pengurusan produk halal, pembekalan pembuatan batik, pembekalan pengurusan pemodalan, praktek memasak membuat jajanan pasar, hingga pendampingan psikologi.
Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kepri Mulyadi mengatakan angka kecelakaan lalu lintas di Kepri semester pertama tahun 2023 naik 13 persen dibanding tahun 2022 lalu. Mayoritas korban meninggal berusia produktif dan punya peran sebagai kepala keluarga.
“Data Jasa Raharja, di tahun 2022, ada 600 kasus kecelakaan di Kepri, sebanyak 150 orang meninggal dunia, dan didominasi laki-laki. Ketika yang meninggal kepala keluarga, terjadilah kemiskinan masal. Apalagi ahli waris yang ditinggalkan punya anak dan tak ada pekerjaan,” ujar Mulyadi.
Dikatakannya, Jasa Raharja berkomitmen melakukan upaya-upaya pemulihan kondisi keuangan ahli waris setelah kematian kepala keluarga. Kegiatan pelatihan yang digelar tersebut adalah salah satu komitmen mereka. Dengan harapan, ahli waris yang ditinggalkan dapat hidup mandiri dan memulihkan kondisi ekonomi mereka.
“Ini pelatihan pertama setelah pandemi. Untuk tahap awal, kami memilih 10 ahli waris kurang mampu dan mau mengikuti pelatihan. Harapan kami, pelatihan ini bisa memberi manfaat besar untuk ahli waris, sehingga dapat mandiri. Ada cara mendapat bantuan modal juga dan PNM Mekar,” sebut Mulyadi.
Menurut dia, jika pelatihan kali ini berhasil, tak menutup kemungkinan akan kembali digelar pelatihan-pelatihan lainnya. Bahkan untuk jenis pelatihan kedepannya, bisa disesuaikan dengan keinginan para ahli waris, dengan tujuan kondisi mereka bisa pulih dari keterpurukan ekonomi.
“Untuk pelatihan ini nantinya akan kami evaluasi, dan kemungkinan akan dilaksanakan lebih banyak peserta (ahli waris). Sehingga dana santunan yang didapat ahli waris, benar-benar dapat bermanfaat dan tidak habis begitu saja,” jelas Mulyadi.
Baca juga:Â Polda Kepri Sediakan Layanan Samsat Khusus untuk Masyarakat Pulau
Di tempat yang sama, Kasi Laka Dit lantas Polda kKepri, Kompol Made Putra membenarkan angka kecelakaan di Kepri cukup tinggi. Sekitar 70 persen nya terjadi di Batam
“Kecelakaan lalu lintas terjadi mayoritas terjadi karena kelalaian manusia. Banyak yang tidak tertib berlalu lintas dan berakibat kecelakaan. Diantaranya hingga meninggal dunia,” ungkap Made.
Sementara, salah satu peserta Nuhidayati mengaku senang dengan kegiatan pelatihan yang dibekali Jasa Raharja. Apalagi dirinya yang memiliki tiga anak, cukup kesalahan memperbaiki kondisi ekonomi keluarga setelah ditinggal meninggal suami pada Agustus 2022 lalu.
“Dulunya saya buka laundri, namun sejak suami meninggal saya berhenti. Sekarang tak ada usaha lagi, bingung mau usaha apa. Makanya dengan pelatihan ini, saya harap bisa membuka peluang untuk berusaha,” ujar wanita berusia 50 tahun ini. (*)
Reporter: Yashinta