Selasa, 22 Oktober 2024

Tekan Stunting, BKKBN Kepri Resmikan Rumah Asuh Generasi Emas

Berita Terkait

spot_img
image0 14 scaled
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, Rohina, Plt Gubernur Kepri Hj. Marlin Agustina dan Sekda Kota Batam Jefridin saat meresmikan Rumah Asuh Generasi Emas 2045 di kawasan Batamindo, Seibeduk, Batam. Foto: Aziz Maulana/ Batam Pos.

batampos – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meresmikan Rumah Asuh Generasi Emas 2045 di kawasan Batamindo, Seibeduk, Batam. Inisiatif ini merupakan bagian dari program nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045.

Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, Rohina menyatakan bahwa program ini sangat penting dalam mendukung kualitas sumber daya manusia, terutama di wilayah Kepulauan Riau, dari penduduk usia produktif yang bekerja di perusahaan besar maupun kecil sangat dominan.

Rohina menyebut rumah asuh ini menyediakan layanan kesehatan lengkap mulai dari tim dokter, psikolog, hingga layanan konseling untuk calon pengantin.

“Kami menyediakan tim dari dokter dan psikolog untuk mendukung program ini. Harapannya, program ini dapat berjalan sesuai dengan visi Ibu Gubernur Kepri,” ujar Rohina, Selasa (22/10).

Rohina menjelaskan bahwa rumah asuh ini tidak hanya berfokus pada pengasuhan anak, tetapi juga memberikan layanan bagi pasangan yang akan menikah. Layanan ini diharapkan dapat mencegah masalah stunting sejak dini.

“Sesuai arahan Kepala BKKBN pusat, kami dituntut untuk berinovasi dalam pencegahan masalah kesehatan dan keluarga mulai dari hulu hingga hilir. Oleh karena itu, kami menyiapkan rumah asuh yang terintegrasi dengan berbagai layanan,” katanya.

Lebih lanjut, Rohina berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah agar program ini dapat berkembang, terutama di Batam yang memiliki populasi penduduk dan pekerja industri yang cukup besar.

Rumah asuh serupa juga telah diinisiasi di Bintan, dan BKKBN Kepri akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk mengembangkan program ini lebih lanjut.

“Dengan adanya Peraturan Gubernur (Pergub) yang sedang digagas, kami berharap ini dapat menjadi acuan bagi seluruh kabupaten dan kota di Kepri,” jelasnya.

Rohina juga menekankan bahwa rumah asuh ini berbeda dari yang ada di kota lain, seperti Semarang, yang hanya fokus pada pengasuhan anak stunting.

Di Batam, layanan yang disediakan lebih lengkap, mulai dari pengasuhan, konseling, hingga persiapan bagi calon ibu, pemberian ASI, dan bimbingan bagi calon pengantin.

“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama, untuk memberikan penyuluhan kepada calon pengantin agar dapat membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera,” sebut Rohina.

Disamping itu, Pejabat (Plt) Gubernur Kepri, Marlin Agustina, mengungkapkan kebanggaannya atas inisiatif BKKBN Kepri.

“Alhamdulillah, ini ternyata rumah asuh pertama di Indonesia. Gagasan ini tercetus dari Kepala Perwakilan BKKBN Kepri yang prihatin melihat para pekerja usia produktif di sini kesulitan menitipkan anak mereka,” ujar Marlin.

Marlin mengatakan meski prosesnya panjang, program ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara berbagai pihak, termasuk kawasan industri dan sektor swasta.

Menurutnya, kolaborasi ini menunjukkan semangat besar untuk mendukung pekerja di Batam, terutama dalam memastikan kesejahteraan anak-anak mereka.

“Saya berharap rumah asuh ini juga dapat dibangun di kabupaten dan kota lain, terutama di lingkungan pekerja. Para pekerja harus mempersiapkan ekonomi keluarga sekaligus memastikan gizi dan kesehatan anak-anak mereka terpenuhi. Rumah asuh ini adalah solusi yang tepat untuk mendukung kesejahteraan keluarga,” lanjut Marlin.

Marlin juga optimis bahwa inisiatif ini, meskipun masih berskala kecil, memiliki prospek yang sangat baik untuk berkembang di masa depan.

Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap anak-anak sejak dini, yang akan berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di tahun 2045.

“Jika kita peduli terhadap anak-anak sekarang, saya yakin Indonesia akan memiliki SDM yang luar biasa, terutama di bidang kesehatan, pada 2045 nanti. Rumah asuh ini tidak hanya menyediakan layanan kesehatan, tetapi juga pendidikan, tempat bermain, dan berbagai fasilitas lainnya yang lengkap,” tutupnya. (*)

Reporter: Aziz Maulana

spot_img

Update