batampos – Sebanyak 50.500 kendaraan di Kepulauan Riau (Kepri) telah terdaftar dalam Program Subsidi Tepat Pertalite, yang merupakan salah satu upaya dari pemerintah dan PT Pertamina Patra Niaga untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara tepat sasaran. Program ini menggunakan sistem pendataan berbasis teknologi dengan penerapan QR Code untuk kendaraan roda empat.
Officer Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Nur Imam Mohamad mengatakan, setiap harinya sekitar 3.000 hingga 4.000 kendaraan baru mendaftar dalam program ini. Data tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mendapatkan akses ke BBM bersubsidi, yang kini dikelola dengan lebih terstruktur.
“Program ini diatur melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022. Tujuannya adalah memperluas pendataan terhadap pembelian Pertalite, dengan fokus pada kendaraan roda empat yang menggunakan QR Code sebagai identifikasi,” jelas Imam, Minggu (8/9).
Imam menjelaskan bahwa pendaftaran untuk program ini dapat dilakukan dengan mudah melalui situs resmi MyPertamina. Masyarakat tidak perlu datang ke lokasi fisik, tetapi cukup mendaftar dari rumah. Calon pendaftar akan diarahkan untuk mengikuti langkah-langkah yang sederhana di website, di mana juga tersedia contoh panduan pendaftaran.
“Pemilik kendaraan hanya perlu mengisi data yang diminta, seperti nomor KTP, STNK, serta mengunggah foto kendaraan mereka. Penting agar kualitas foto yang diunggah jernih dan sesuai instruksi, agar proses verifikasi berjalan cepat dan QR Code dapat segera diterbitkan,” tambahnya.
Selain itu, dalam rangka mempercepat proses pendaftaran dan memastikan keakuratan data, Pertamina memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Teknologi ini memungkinkan verifikasi data dilakukan secara otomatis dan efisien, dengan tetap memastikan bahwa hanya kendaraan yang memenuhi syarat yang mendapatkan akses ke BBM bersubsidi.
“Teknologi AI memerlukan data yang lengkap dan jelas, sehingga kualitas foto yang diunggah, baik KTP, STNK, maupun foto kendaraan, sangat penting untuk memperlancar proses verifikasi. Jika semua data sudah sesuai, QR Code akan diterbitkan dan dapat digunakan oleh pemilik kendaraan,” ujar Imam.
Imam menekankan bahwa tujuan utama dari penggunaan QR Code dalam Program Subsidi Tepat Pertalite adalah untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Selain itu, QR Code juga mempermudah pendataan dan pengklasifikasian masyarakat yang berhak menggunakan BBM subsidi.
“QR Code ini digunakan untuk mendata masyarakat yang memang memenuhi syarat untuk menggunakan BBM subsidi. Keputusan akhir mengenai siapa yang boleh mengisi Pertalite tetap ditentukan oleh pemerintah, karena Pertalite ini adalah bagian dari program penugasan pemerintah,” katanya.
Pertamina berharap dengan sistem pendataan yang lebih akurat ini, subsidi BBM dapat disalurkan dengan lebih efektif dan tepat sasaran, sekaligus menghindari potensi penyalahgunaan. Program ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengontrol distribusi BBM bersubsidi di seluruh Indonesia. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra