Selasa, 9 Juli 2024
spot_img

Tempat Karantina PMI di Rusunawa mulai Over Kapasitas

Berita Terkait

spot_img
Pekerja Migran Indonesia Dalil Harahap
Tempat karantina bagi Pekerja Migran Indonesia yang pulang melalui Batam.

batampos– Pekerja Migran Indonesia (PMI) di lokasi karantina mulai over kapasitas. Jumlah PMI mendekati angka 2.000 orang, Kamis (16/12). Rusunawa Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rusunawa Pemko Batam Tanjunguncang I dan Rusunawa Pemko Batam Tanjunguncang II yang selama ini dijadikan tempat karantina PMI sudah kelebihan penghuni. Satu kamar hunian terisi enam sampai delapan PMI.

BACA JUGA: 7 Ribu PMI akan Masuk Batam, Siapkan Asrama Haji Untuk Karantina

dr Anggitha, petugas medis yang menangani kesehatan para PMI di lokasi karantina menuturkan, dampak dari membludaknya PMI di lokasi karantina ini adalah meningkatnya jumlah PMI yang terkonformasi positif Covid-19.

“Terakhir kemarin ada 24 orang yang positif. Mungkin itu dampaknya karena banyak sekali PMI yang ditampung di sini. Sudah over kapasitas sekarang,” ujarnya.

PMI yang terkonformasi positif tadi semuanya sudah dipindahkan ke Rumah Sakir Khusus Infeksi (RSKI) Galang. Sisa PMI yang ada di lokasi karantina sebanyak 1.971 orang, Kamis (16/12) siang. Para PMI yang masih dikarantina ini umumnya sudah mengikuti test swab pertama di pintu kedatangan. Namun demikian mereka belum sepenuhnya aman sehingga tetap diawasi secara ketat. Aktivitas mereka dibatasi agar tidak terlalu berbaur dengan yang lainnya ataupun masyarakat di sekitar lokasi karantina.

Para PMI ini baru dinyatakan aman atau bebas dari Covid-19 jika hasik swab kedua juga menyatakan positif. “Tapi itu tadi, karena jumlahnya sudah over kapasitas kita kuatir malah swab kedua nanti berubah jadi positif. Kita berharap yang terbaik makanya segalah upaya pencegahan tetap kita laksanakan secara maksimal di sini,” kata Anggitha.

Terkait rencana penambahan kamar ataupun gedung lokasi karantina PMI, Anggitha belum bisa memastikan sebab itu keputusan dari petinggi pemerintah daerah dan Satgas penanganan Covid-19 di kota Batam. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update