batampos – Pencari kerja (pencaker) di Batam masih kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Ini karena lowongan kerja masih sangat minim.
Inilah yang dirasakan oleh pencari kerja yang baru lulus sekolah di tahun 2024 ini. Sejak Mei lalu, usai pengumuman kelulusan, mereka sudah berupaya keras mendapatkan pekerja yang sesuai, namun itu tidaklah mudah. Persaingan yang ketat membuat pencaker muda ini kewalahan hingga saat ini.
“Karena lowongannya tidak banyak, dan banyakan lowongan yang butuh yang sudah berpengalaman. Inilah masalah kami yang baru mau cari kerja ini. Serba sulit, ” ujar Indri, pencaker yang dijumpai di kawasan Industri di Mukakuning.
Senada disampaikan Aldo, pencaker yang baru lulus SMK di Batuaji. Keinginannya untuk bekerja di industri galangan kapal belum bisa tercapai karena terkendala dengan sejumlah persyaratan khusus untuk perekrutan tenaga welder di galangan kapal. Dia yang baru tamat sekolah belum punya pengalaman kerja sehingga tidak mudah baginya untuk bersaing dengan tenaga welder profesional.
“Banyak yang butuh bersertifikasi semua jadi memang agak sulit yang baru ini mau bersaing. Paling ya ikut-ikut borongan saja dulu cari pengalaman. Kalau berharap langsung diterima sebagai karyawan sulit sekali. Kecuali ada orang dalam baru bisa, ” kata Aldo.
Pantauan Batam Pos di lapangan, memang masih banyak dijumpai pencaker muda yang lalu lalang mencari lowongan kerja di kawasan industri. Namun itu juga tak membantu karena berbagai persoalan.
Selain karena kriteria perekrutan yang ketat, sistem penyampaian informasi lowongan banyak yang tertutup saat ini. Perekrutan via online kebanyakan hanya beredar di kalangan tertentu saja seperti keluarga karyawan dan grup komunitas tertentu. Tidak seperti dulu yang dipajang dan dilihat oleh siapa saja.
“Susah sekarang dapat informasi loker karena sistem online dan disebarkan melalui media sosial. Kadang yang menyebar ini untuk kalangan mereka sendiri. Kita orang luar sulit dapat informasi loker yang sesuai. Tadi saya coba keliling tanya ke sekuriti semua. Kalaupun ada lowongan lihat aja di loker di medsos,” kata Yuli, pencaker di Mukakuning.
Kesulitan mendapatkan lowongan kerja ini juga ditenggarai meningkatnya angka pencarian kerja di kota Batam, penelusuran Batam Pos dari berbagai kantor yang melayani pengurusan bekas lamaran kerja umumnya akui ada peningkatan semenjak pengumuman kelulusan SMA/SMK bulan April lalu.
Pengurusan surat keterangan catatan kepolisian di Polsek Batuaji masih ramai hingga saat ini. Permohonan SKCK meningkat semenjak pengumuman kelulusan SMA dan SMK. Banyak siswa tamatan SMK dan SMA yang memilih untuk bekerja terlebih dahulu ketimbang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Iya masih ramai dengan anak-anak yang baru tamat. Untuk berkas lamaran kerja semua, ” kata Cece, petugas layanan SKCK di Polsek Batuaji.
Semenjak pengumuman kelulusan sekolah, permohonan SKCK di Polsek Batuaji rata-rata 40 hingga 50. Begitu juga dengan Polsek Sagulung layanan SKCK juga meningkat sebulan belakangan ini. Permohonan juga didominasi oleh mereka yang baru menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA dan SMK.
“Ya anak-anak yang baru tamat sekolah banyak yang ngurus. Untuk berkas lamaran kerja, ” kata Kapolsek Sagulung Iptu Donald Tambunan.
Demikian juga dengan pihak kecamatan yang melayani pengurusan kartu kuning atau AK1 meningkat di angka 30 hingga 40 berkas perhari, dan juga didominasi oleh mereka yang baru tamat sekolah.
“Iya ada peningkatan dan banyakan yang baru tamat sekolah, ” ujar Sekretaris Kecamatan Batuaji Anwaruddin. (*)
Reporter: Eusebius Sara