Senin, 23 September 2024

Terbukti Selewengkan Gas Bersubsidi, 2 Pangkalan di Batam Diberi Sanksi Pemutusan Hubungan

Berita Terkait

spot_img
Gas 1 Kg 3 F Cecep Mulyana scaled e1727018098964
Warga antri saat membeli gas 3 Kg saat operasi pasar LPG 3 kg yang di gelar oleh Disperindag Kota Batam bersama Pertamina Patra Niaga Kepri di kantor camat Bengkong Senin (16/9). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Dua pangkalan resmi di Batam mendapat sanksi Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) karena dinilai bandel. Pangkalan yang berada di wilayah Batamkota dan Bengkong tersebut terbukti menyelewengkan dan tidak menyalurkan elpiji bersubsidi kepada masyarakat.

Sales Area Manager (SAM) Kepri Pertamina Patra Niaga Bagus Handoko di Batam menegaskan pihaknya sudah memberi sanksi terhadap pangkalan “bandel”. Sanksi yang diberikan cukup tegas karena dinilai menjadi penyebab masyarakat kesulitan mendapatkan gas di pangkalan resmi.



“Pangkalan itu berada di wilayah Bengkong dan Batamkota, kami lakukan PHU terhadap keduanya karena tidak menyalurkan elpiji kepada masyarakat. Itu langkah tegas kami,” jelas Bagus.

Baca Juga: Krisis Gas Melon Belum Teratasi, Masyarakat Semakin Menjerit 

Tak hanya itu, pihaknya juga memberi sanksi terhadap pangkalan yang tidak memberi laporan digital melalui aplikasi MAP. Salah satu sanksi yang diberikan dengan pengurangan kuota penyaluran. Meski begitu, kuota yang kurang dialihkan ke pangkalan lain.

“Sanksi lain ada pengurangan kuota, namun yang kurang itu kami salurkan ke tempt lain,” jelas Bagus.

Menurut dia, saat ini pihaknya juga berupaya mendorong masyarakat kelas menengah ke atas hingga sejumlah usaha untuk menggunakan elpiji non bersubsidi. Terutama untuk usaha landry agar bisa menggunakan elpiji non subsidi, sehingga peruntukan bagi masyarakat menengah ke bawah tak terganggu.

“Kami dari sisi non-PSO, kami juga memiliki programnya untuk mendorong masyarakat, pelaku usaha menengah ke atas yang masih menggunakan elpiji 3 kg bisa beralih ke Bright Gas. Programnya ‘Brightness, Bright Gas for Your Business’,” katanya.

Sales Branch Manager PT Pertamina Kepri, Gilang Hisyam Hasyemi juga berharap adanya informasi dari masyarakat jika menemukan pangkalan bandel. Salah satunya pangkalan yang menjual elpiji bersubsidi ke usaha laundry atau pengecer.

“Kami berharap masyarakat memberi informasi jika menemukan pangkalan yang bermain,” tegas Gilang.

Sementara Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan Pertamina Patra Niaga menyalurkan 70 ribu tabung elpiji bersubsidi di Batam. Penyaluran dilakukan selama 6 hari mulai 18-23 September melalui operasinpasar dan pangkalan.

“Penyaluran kami lakukan secara bertahap ke pangkalan-pangkalan. Harapan, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Bahkan hari libur kami tetap salurkan,” ujar Satria.

Menurut dia, sebanyak 70 ribu tabung elpiji tidak diambil dari jatah para agen. Namun memang peruntukan elpiji subsidi di Batam ditambah, dengan harapan tak ada lagi masyarakat yang panic buying lagi.

“Penambahan 70 ribu tabung ini juga bukan cadangan untuk akhir tahun. Jadi masyarakat jangan khawatir dan jangan panik,” harapannya. (*)

 

Reporter: Yashinta

spot_img

Update