Kamis, 19 September 2024
spot_img

Terduga Pelaku Perampokan di Temiang Meninggal di RSBP

spot_img

Berita Terkait

spot_img

batampos– Herman, 57, terduga pelaku perampokan di Komplek Pertamanan BP Batam, Sei Temiang, Sekupang, Rabu (17/1), meninggal dunia usai menjalani perawatan di RSBP Batam, Kamis (18/1).

Kapolsek Sekupang, AKP M Rizky membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, terduga pelaku perampokan yang sempat mendapat perawatan intensif di RSBP Batam meninggal dunia.



Screenshot 20240118 140030 e1705562519796
Terduga pelaku saat dirawat di RSBP

“Yang bersangkutan meninggal dunia pada pukul 10. 25 WIB,” ujar AKP Rizky, Kamis (18/1/2204).

Saat ini pihaknya tengah berada di rumah sakit untuk menunggu jenazah dibawa oleh anggota keluarganya.

BACA JUGA: Pemilik Rumah Ditikam Pencuri, Pencuri Dihajar Warga di Sekupang

Diberitakan sebelumnya, Herman sempat berduel dengan Hapur Rahmatullah, warga Komplek Pertamanan BP Batam, Sei Temiang. Saat itu pelaku sempat menikam dada korban hingga membuatnya harus dilarikan ke RSUD Embung Fatimah. Sementara Herman kritis usai dihajar warga sekitar.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 05.30 WIB. Berawal saat ibu korban mendengar suara gaduh, tepatnya di pintu rumahnya. Ibu korban yang menaruh curiga, kemudian menghampiri asal sumber suara pintu rumah yang seakan dibuka paksa itu.

Alangkah terkejutnya ia saat dia melihat pelaku sudah berada di dalam rumah. Sempat terjadi tarik menarik antara ibu korban dengan terduga pelaku.

Korban yang saat itu tertidur terbangun mendengar suara gaduh. Sontak ia kaget melihat ibunya yang sudah tersungkur dipukul pelaku. Tak terima ibunya dipukul, korban mengejar pelaku hingga terjadi duel. Herman yang diduga terdesak langsung menodongkan sebilah pisau pada korban. Namun korban yang sudah nekat, dia pun mencoba berduel dengan pelaku, hingga akhirnya dadanya ditikam di bagian dada.

Merasa jiwa anaknya terancam, ibu korban berteriak. Teriakan itu mengundang kehadiran warga sekitar dan langsung mengepung pelaku. Tak ayal, pelaku langsung dihajar massa sampai kritis. (*)

Reporter: Rengga Y

spot_img
spot_img

Update