batampos – Rencana impor ikan yang sempat ramai dibicarakan merupakan solusi dalam mengatasi kekurangan ikan beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam, Gustian Riau mengatakan pihaknya hanya memiliki data terkait kebutuhan stok di Batam. Berdasarkan laporan yang dikirimkan ke Disperindag, terdapat kekurangan stok ikan.
“Kami hanya bertanggungjawab terkait data kebutuhan. Karena dilaporkan setiap bulannya. Laporan dari distributor harga alami kenaikan, karena pasokan berkurang,” ujarnya, Rabu (22/2/2023).
Baca Juga:Â Residivis Curanmor di 9 TKP di Batam DitembakÂ
Menurutnya kebijakan impor tersebut bukan berada di ranah Disperindag. Padahal beberapa waktu lalu, ia sempat mengungkapkan bahwa ada rencana mau mendatangkan ikan Benggol dan mata besar ke Batam.
“Tujuannya untuk stabilitas harga. Makanya ada rencana impor itu tapi masih sebatas untuk kebutuhan hotel,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kebutuhan impor ini diperlukan, jika pasokan berkurang. Pemenuhan pasokan diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan. Karena hal itu akan berdampak pada harga di pasar, karena pasokan sedikit.
Baca Juga:Â Moge Diselundupkan dengan Balpres Masuk Batam
“Ini (stabilitas harga,red) yang kami jaga. Stabilitas harga itu penting. Jadi soal impor ikan masih belum tahu. Kami hanya bertanggung jawab untuk stok di Batam ini. Jangan sampai Batam langka, dan harga naik,” terang Gustian ini.
Gustian menambahkan untuk impor menjadi tanggungjawab Balai Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Batam. Karena mereka yang punya kewenangan.
Gustian mengaku persoalan kebutuhan ikan menjadi penting, karena pihaknya harus memastikan stok atau persedian ikan ada di Batam.
“Kami kalau laporan kurang, tentu berupaya mencari jalan keluarnya seperti impor. Namun kalau stok banyak rencana impor tergantung pada yang punya kebijakan. Sekali lagi kami hanya bertanggung jawab terhadap kebutuhan,” ujarnya.
Baca Juga:Â Polsek KKP Batam Ingatkan Calon PMI Pilih Agen Keberangkatan Resmi
Mengenai stok ikan yang masih ada 700 ton di gudang penyimpanan yang ada di Jembatan 2 Barelang, Gustian Riau mengaku tidak mengetahui lokasi gudang. Apalagi stok ikan yang ada di gudang tersebut.
“Gak tahu saya lokasinya. Nanti kita sidak ke sana dan cari tahu berapa sebenarnya stok ikan di Batam ini, dan sampai kapan bisa memenuhi kebutuhan di Batam. Cukup atau tidaknya nanti kita lihat. Masih diperlukan impor atau seperti apa,” tutupnya.(*)
Reporter: Yulitavia