Jumat, 20 September 2024

Terlantar di Batam, WNA Asal Selandia Baru dengan Kaki Membusuk Dilarikan ke RSUD Embung Fatimah

Berita Terkait

spot_img
82b4f616 9378 46a6 892b 7b4df63d3cd5
Jhon Karl Danielson saat mendapatkan penanganan medis di RSUD Embung Fatimah. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Seorang pasien pria lanjut usia berkebangsaan Selandia Baru terbaring tak sadarkan diri di instalasi gawat darurat (IDG) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji. Pria 66 tahun ini bernama Jhon Karl Danielson. Ada pembusukan pada kaki kanan sehingga dia dilarikan ke rumah sakit.

Humas RSUD Embung Fatimah Batam Ellin Sumarni menjelaskan, pasien WNA ini diantar oleh perangkat RT/RW dan masyarakat dari wilayah Bengkong pada, Senin (10/6) malam. WNA yang belum jelas legalitas dokumen nya sebagai WNA yang datang ke tanah air ini, diinformasikan sebagai orang yang terlantar oleh masyarakat yang mengantarnya. Dia tidak memiliki keluarga sehingga hampir meninggal dunia diserang penyakit luka dan pembengkakan pada kaki.



“Katanya bapak ini sudah bertahun-tahun di Batam. Dulu ada keluarga, isterinya orang Batam. Tak tahu gimana dia ditinggalkan sendiri di rumah liar sampai kakinya membusuk seperti awal diantar, ” jelas Ellin.

Untuk penanganan medis, kata Ellin tidak ada kendala. Pasien yang diantara dengan kondisi tidak sadar ini ada pembengkakan dan pembusukan di bagian kaki kanannya. Tubuhnya pun sudah kurus dan tidak terurus. Dia masih menjalani penanganan darurat di ruangan tersendiri di IGD karena memang kondisinya memprihatinkan. Aroma kaki yang membusuk tidak bisa ditangani di ruangan yang sama dengan pasien lainnya.

“Hingga siang ini belum ada keluarga yang datang. Tadi pagi memang ada pria yang datang ngaku anaknya. Kasih semacam surat identitas bapak itu. Tapi tak tahu lagi kemana anaknya itu, ” ujar Ellin.

Sebagai rumah sakit yang mengedepankan pelayanan dan penanganan pasien, pria yang identitasnya diketahui dari surat keterangan dari anaknya ini tetap ditangani dengan baik di IGD.

“Kalau untuk kewarganegaraan nya kita sudah koordinasi dengan Kesbangpol dan Kesbangpol sudah koordinasi dengan pihak Imigrasi. Tadi orang Imigrasi sudah datang mengecek identitas dan kewarganegaraan bapak tersebut. Mungkin mau lapor ke Kedutaan asal negara bapak itu, ” kata Ellin.

dr Ferry Fhrans yang menangani WNA lansia ini menjelaskan dari diagnosa awal kemedisan, pasien tersebut ternyata susah lama mengalami luka dan pembusukkan pada kaki kanannya.

“Luka sudah lama ternyata. Sudah infeksi kronis. Sudah membusuk. Penanganan awal kita lakukan pembersihan karena sudah ada belatung. Selanjutnya pemulihan dan akan dilanjutkan ke rawat inap pasien ini, ” kata Ferry.

Batam Pos yang berkesempatan melihat, kondisi pasien memang memprihatinkan. Selain luka yang membengkak dan membusuk, pria tersebut terlihat tidak terurus lagi. Badannya kurus dan tidak ada kerabat atau keluarga yang menemaninya.

Pihak RSUD telah melakukan koordinasi dengan instansi atau dinas terkait lainnya untuk penanganan status WNA sang pasien.

“Penanganan medis tetap sama kami. Tapi karena dia ini WNA ya harus disampaikan ke pihak berkaitan lain terutama Imigrasi, ” kata dr Ferry. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update