batampos – Sebuah tongkang yang keluar dari kawasan galangan kapal PT Karya Teknik Utama (KTU), Sagulung hanyut terseret arus, menabrak kelong dan jerambah warga Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Jumat (9/8) pagi. Tidak ada korban jiwa namun tempat usaha nelayan yang ada di ujung Pulau Buluh rusak total.
Warga Pulau Buluh melaporkan, tongkang tersebut hanyut karena tug boat yang menariknya ada masalah dengan sistem penggerak. Saat itu arus sedang kencang sehingga terseret dan hanyut ke arah pemukiman warga.
“Kejadian sekitar pukul 08.00 WIB. Untung ada jeramba (dermaga kecil) beton yang menghalanginya. Kelong yang dekat ujung itu habis diseret nya, ” kata Asmi, warga pulau Buluh.
Lurah Pulau Buluh Alfin membenarkan kejadian ini. Hanyutnya tongkang ini merusak kelong seorang warga bernama Thomas dan juga jerambah beton yang dibangun oleh Pemko Batam di ujung Pulau Buluh.
“Iya jumat pagi kejadiannya. Saat itu juga yang punya Tongkang yakni orang galangan KTU datang ke lokasi untuk evaluasi. Mereka juga dipertemukan dengan pemilik kelong serta masyarakat untuk masalah kerusakan tadi. Sudah ada tanggungjawab dari pihak perusahaan, ” kata Alfin.
Terkait kejadian ini Alfin, memperingati masyarakat dan nelayan Pulau Buluh agar lebih waspada lagi kedepannya baik saat melaut ataupun menghadapi situasi pelayaran yang ada di sekitar pulau tersebut. “Lagi musim angin. Arus deras. Mari sama-sama kita waspada, ” imbaunya.
Kepada pihak perusahan yang ada di sekitarnya juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan saat melakukan aktifitas bekerja atau berlayar di dekat pemukiman masyarakat.
“Sama-sama kita saling menjaga, ” ujarnya.
Kapolsek Bulang Iptu Andiyanto Sofyan membenarkan insiden tersebut dan dia memastikan tidak ada korban jiwa dan saat ini dalam penanganan Satpolair Polresta Barelang.
“Itu ada kendala dengan sistem penggerak tug boat penarik. Tongkang itu katanya mau dibawa keluar. Hanyut terus seret kelong warga. Tidak sampai ke pemukiman karena terhalang jerambah beton, ” ujar Andi.
Pihak PT KTU sendiri belum berkomentar terkait masalah ini sebab belum bisa dikonfirmasi. Saat dicoba konfirmasi ke perusahaan manajemen tidak bersedia memberikan keterangan. (*)
Reporter: Eusebius Sara