Sabtu, 5 Oktober 2024

TGI Bangun Bank Sampah di Tembesi, Agar Masyarakat Tertib Buang Sampah

Berita Terkait

spot_img
TGI Dalil Harahap scaled e1694171557599
PT TGI saat sosialisasi tentang keamanan jalur gas di lingkungan Tembesi, Sagulung usai peresmian bank sampah, Jumat (8/9). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI) membangun bank sampah untuk masyarakat RW 18, Perumahan Permata Pondok Rhabayu, Kelurahan Tembesi, Sagulung. Ini merupakan program CSR PT TGI untuk masyarakat yang berdiam di sekitar lokasi jalur pipa gas.

Perumahan Permata Pondok Rhabayu merupakan jalur pipa gas, kilometer poin tiga dari sumber gas di Panaran, Tembesi. Jalur pipa gas berada di belakang perumahan tersebut.
Sementara bank sampah dibangun di samping gedung serba guna fasum masyarakat RW 18 dan diresmikan oleh Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina yang juga menjabat sebagai ketua tim penggerak PKK Kota Batam.

Oddy Jaka Rinaldi, perwakilam dari Manajemen PT TGI menuturkan, bantuan bank sampah untuk masyarakat perumahan Permata Pondok Rhabayu ini sebagai bentuk kepedulian PT PGI kepada masyarakat setempat yang sudah menjaga dengan baik jalur pipa gas yang berada di belakang pemukiman mereka. Ini bantuan yang ke sekian kali dari program CSR dengan harapan agar masyarakat tertib membuang sampah.

“Karena salah satu point awareness untuk jalur pipa gas ini adalah sampah. Jangan sampai ada sampah menumpuk di jalur pipa gas yang bisa menimbulkan kebakaran nantinya,” ujar Oddy.

Baca Juga: Pipa SPAM Batam Bocor Lagi, Tiga Kecamatan Terdampak

Ada beberapa poin peringatan untuk tidak dilakukan di jalur pipa gas seperti membakar, menggali, dan bercocok tanam. Ini aktifitas yang dilarang di jalur pipa gas untuk menghindari kebocoran ataupun kerusakan pipa gas.

“Masyarakat sini sudah menyadarinya dengan baik dan sebagai apresiasi kita bangun bank sampah ini. Harapan kita tentunya sampah dimanfaatkan jika masih bisa dimanfaatkan untuk hal yang berguna. Yang bisa dijual ya dijual biar ada penghasilan tambahan. Yang diolah bisa diolah untuk kompos ataupun kerajinan tangan lainnya. Intinya tertib dengan membuang sampah,” kata Oddy.

“Kami akan terus berupaya untuk memberikan dukungan kedepannya, seperti pelatihan dan manajerial bank sampah kepada semua anggota bank sampah agar kita dapat lebih efektif dalam memisahkan sampah, mendaur ulang, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” katanya.

“Melalui bank sampah ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan indah untuk generasi mendatang serta dapat meningkatkan nilai tambah keluarga. Mari kita jadikan bank sampah ini sebagai inspirasi bagi kita semua untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan membangun masa depan yang lebih baik, ” ajak Oddy.

Baca Juga: Ditangkap Mencuri Tenda di Tiban, Malah Ketahuan Bawa Sabu

Marlin Agustina dalam arahannya menyampaikan hal yang sama. Masyarakat khususnya kaum ibu diajak untuk memanfaatkan sampah rumah tangga untuk hal yang lebih berguna.

“Saya sendiri sudah cukup lama menerapkan sistem bank sampah ini di rumah saya. Setahun bisa menghasilkan lebih dari Rp 20 juta. Jangan kita anggap sepeleh dengan sampah di rumah. Botol plastik dipisahkan ditampung dan dijual. Mari kita manfaatkan sampah ini. Hasilnya lumayan loh ibu-ibu. Kalaupun tak seberapa hasilnya setidaknya bisa jadi amal ibadah kita menjaga lingkungan yang bersih dari sampah,” ujar Marlin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Herman Rozie yang turut hadir di acara peresmian bank sampah tersebut juga menyampaikan hal yang sama. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Telaga Punggur sudah cukup sesak dengan sampah. Perkiraan ada sekitar 9 juta ton sampah yang menumpuk di sana.

Per hari sampah rumah tangga yang dikumpulkan dan dibuang ke TPA mencapai 12 ribu ton. Jumlah yang cukup banyak sehingga perlu kesadaran semua lapisan masyarakat untuk mengurangi sampah rumah tangga. Sampah yang dihasilkan juga diharapkan dimanfaatkan atau didaur ulang mendapatkan uang atau keperluan lainnya. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update