Minggu, 29 September 2024

Tiap Hari 850 Ton Sampah Masuk, TPA Punggur Terancam Overload Tahun 2026

Berita Terkait

spot_img
TPA Punggur 3 F Cecep Mulyana e1719416816387
Tumpukan sampah yang menggunung memenuhi area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur (26/6). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Pemerintah Kota (Pemkot) Batam terus berupaya mencari solusi pengelolaan sampah yang terus bertambah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Kecemata Nongsa. Sebab, dalam perhari sebanyak 850 hingga 900 ton sampah diangkut menuju TPA Punggur dari sembilan kecamatan di Kota Batam.

Hal tersebut terbukti ketika mulai memasuki area TPA Punggur. Kendaraan truk muatan sampah lalu lalang setiap menitnya dengan mengangkut penuh sampah dari beberapa titik di Kota Batam. Kondisi tumpukkan sampah yang meninggi menandakan ratusan ton sampah di kelola di kawasan ini.



Ketua TPA Punggur, Heri, mengatakan benar perhari nya timbunan sampah di lokasi TPA ini memang mencapai ratusan ton. Hal ini lantaran jumlah penduduk di kota Batam yang terus meningkat otomatis jumlah sampah turut bertambah yang didominasi samaph rumah tangga tersebut.

Baca Juga: 33 Ribu Lebih Warga Telah Aktivasi Identitas Kependudukan Digital

Disamping itu, ia menilai kondisi lahan pengelola dan pembuangan sampah di TPA Punggur sudah penuh dan sesak.

“Kalau kami perhatikan sesuai kajian di tahun 2026 sudah tidak bisa digunakan lagi karena sudah overload,” kata dia, Rabu (26/6).

TPA Punggur juga dinilai rawan akan kebakaran maka pihaknya mengantisipasi hal tersebut dengan langkah sederhana. Ia menyebut penyebab kebakaran dikarenakan gas metan dan cuaca panas.

“Selagi gas metan itu belum bisa kami manfaatkan dengan baik maka potensi kebakaran itu selalu ada. Jadi yang bisa kami lakukan adalah menyiram dengan air seadanya, kami mengimbau kepada pekerja pemulung di area untuk tidak merokok di lokasi dan segara melaporkan ke kami jika melihat percikan api,” terangnya.

Baca Juga: Hari Pertama PPDB SMP Jalur Zonasi Diserbu Ribuan Pendaftar

Saat ini petugas di lapangan hanya mengaktifkan zona-zona yang masih tersedia. Di area ini juga terbagi untuk sampah organik dan non organik.

“Sementara untuk sampah organik kami olah menjadi pupuk kompos,” ujarnya.

Terpisah, anggota DPRD Komisi III Batam, Muhammad Fadli mengatakan pelayanan sampah di Kota Batam masih jauh dari yang diharapkan. Meskipun anggaran pengelolaan sampah telah dianggarkan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam dan setiap kecamatan.

“Seharusnya pelayanan sampah ini lebih dioptimalkan oleh pemerintah, baik dengan sarana dan prasarana yang memadai, seperti alat angkut,” kata Fadli.

Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah tempat pembuangan sementara (TPS) yang belum permanen. Fadli mendorong agar Pemko Batam dapat mengoptimalkan pengelolaan TPS tersebut.

“Kami di DPRD selalu menekankan permasalahan persampahan ini dalam setiap rapat. Kami harap anggaran untuk persampahan ini terus dioptimalkan untuk meningkatkan pelayanan. Seluruh OPD terkait harus memaksimalkan pelayanannya,” tegas Fadli.

Baca Juga: Buaya Sering Muncul, BKSDA Minta Warga Hindari Lokasi Sungai Langkai

Fadli menambahkan, Kota Batam harus berbenah dari sisi pengelolaan sampah, mengingat banyaknya wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung dan dapat melihat sisi buruk kota Batam.

“Di balik pembangunan yang gencar, pengelolaan sampah masih jauh dari harapan,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update