batampos – Pascatransisi pengelola dari PT Synergy Tharada ke PT Metro Nusantara Bahari diawal Agustus ini, arus penumpang di Pelabuhan Internasional Batam Center terus mengalami lonjakan. Hingga 4 Agustus kemarin, tercatat total sebanyak 23.772 penumpang.
Dominasi kedatangan tetap dari Singapura, diangka 17.534 penumpang. Kemudian disusul rute Malaysia dengan total 6.418 penumpang.
Kepala BUP BP Batam, Dendi Gustinandar mengatakan, jumlah kunjungan kapal dengan rute Singapura sebanyak 298 call. Lalu kunjungan kapal rute Malaysia mencapai 138 call.
“Rekapitulasi dari tanggal 2 sampai 4 rute Malaysia setara 27 persen dari jumlah total. Kemudian rute Singapura 73 persen secara keseluruhan,” katanya, Senin (5/8).
Pada 2 Agustus lalu, jumlah penumpang rute Malaysia diangka 1.933 orang. Kemudian untuk rute Singapura sebanyak 5.658 penumpang.
Kemudian, pada 3 Agustus, jumlah penumpang untuk rute Malaysia naik diangka 2.135 orang. Sementara rute Singapura turun diangka 5.381 orang.
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan arus penumpang kian bertambah. Pada 4 Agustus, penumpang rute Malaysia terus naik sebanyak 2.350. Lalu, rute Singapura juga melesat naik diangka 6.315 penumpang.
BUP BP Batam kini konsen pada masa transisi. Tujuannya agar masa peralihan berjalan baik sesuai harapan tanpa mengganggu aktivitas di Pelabuhan Internasional Batam Center.
Baca Juga: Batam Jadi Percontohan Sertifikat Elektronik
Soal kendala, Dendi mengaku tak ada yang begitu berarti. Hanya beberapa persoalan kecil saja yang dihadapi. Ia menilai itu sebagai sebuah kewajaran.
“Kendala-kendala kecil pasti ada, namun terus diselesaikan dan diperbaiki. Yang terus kita perbaiki di sisi kenyamanan pendingin. Hari pertama banyak masukan dan sudah ditambah alat-alat pendingin,” katanya.
Layanan operasional Pelabuhan Internasional Batam Center berjalan lancar. Mobilitas baik ticketing maupun keberangkatan dan kedatangan penumpang berjalan normal.
Dendi memastikan, BP Batam menjamin transisi pengelolaan pelabuhan dari PT Synergy Tharada ke PT Metro Nusantara Bahari tidak akan mengganggu aktivitas calon penumpang. Dia mengimbau masyarakat Batam untuk tidak khawatir dengan isu yang berkembang terkait peralihan operator Pelabuhan Internasional Batam Center.
“Kami telah melakukan pengecekan terhadap seluruh sarana dan prasarana pelabuhan yang menjadi aset negara. Ini bisa langsung dimanfaatkan dan dioptimalkan oleh pengelola baru agar pelayanan tetap optimal,” ujar dia.
Baca Juga: Jadwal KM Kelud Sepanjang Agustus 2024, Pelni Siapkan 8 Trip Kapal
Pihaknya juga akan terus berkomunikasi dengan operator baru, yakni PT Metro Nusantara Bahari, guna memantau kondisi pelabuhan pasca peralihan.
“Mohon dukungan semua pihak agar proses ini tetap berjalan maksimal. Tujuannya tidak lain untuk kemajuan Pelabuhan Ferry Batam Centre yang menjadi salah satu pintu masuk wisatawan internasional,” ujar Dendi.(*)
Reporter: Arjuna