Jumat, 20 September 2024

Tiga Sektor Masih Jadi Andalan Batam di Tahun 2024, Ini Ulasannya

Berita Terkait

spot_img
Galangan Kapal Dalil Harahap 10 scaled e1703565406969
Galangan kapal di Sagulung, Senin (4/12). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Kota Batam diprediksi masih menjadi kota tujuan bagi pengembangan investasi, pariwisata, hingga tujuan pencari kerja. Batam pada tahun 2024 juga akan mulai menerapkan berbagai kebijakan yang akan mendorong perputaran ekonomi.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Batam, Rafki Rasyid untuk sektor yang mendominasi di 2024 masih sama dengan tahun 2023 kemarin.



Dominasi sektor industri masih akan berlanjut, disusul konstruksi dan perdagangan. Untuk manufaktur masih ada tantangan efek dari masih berlangsungnya perang antara Rusia dengan Ukraina, begitu juga dengan Israel dan Palestina.

Baca Juga: Ini Wisman Pertama yang Berwisata ke Batam 1 Januari 2024

Kondisi pasar global saat ini juga belum ada kepastian, dan tidak menentu sehingga membuat sektor manufaktur di Batam turut terdampak.

“Masih berlanjut, namun masih abu-abu. Sehingga muncul kekhawatiran atau keraguan terhadap sektor manufaktur bisa berkembang lebih dari tahun 2023 tentunya,” kata Rafki, Selasa (1/1).

Kendati demikian, Batam sebagai kota industri tetap optimis akan tetap tumbuh, namun tidak terlalu tinggi. Untuk sektor konstruksi sendiri, masih akan sangat mendominasi. Tahun 2024 adalah akhir dari masa pemerintahan, sehingga banyak projek kontruksi yang harus diselesaikan. Kemungkinan konstruksi ini masih akan menopang ekonomi di 2024 ini.

Sektor perdagangan juga ada rencana pemerintah untuk memberikan berbagai kelonggaran, misalnya pengurangan biaya visa on arrival (VoA) bagi wisatawan, tentunya akan mendorong sektor perdagangan bergerak lebih kencang, ada kemungkinan pertumbuhan masih akan baik di 2024.

Baca Juga: Banjir Genangi Jalan Brigjen Katamso Sagulung

Rafki menambahkan sektor investasi masih akan menjadi penopang, walaupun konsumsi rumah tangga juga tidak boleh diabaikan agar pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.

“Kita masih akan tetap bergantung dari tiga sektor di atas. Manufaktur, konstruksi, dan perdagangan,” sebutnya.

Rafki menambahkan sektor yang masih perlu untuk digenjot di 2024 adalah sektor pariwisata. Ia berharap pemerintah pusat memberikan kemudahan bagi Batam dalam mengembangkan sektor wisata. Voa masih menjadi kendala sampai saat ini. Pihaknya berharap VoA bisa dibebaskan sementara di awal tahun ini, guna meningkatkan angka kunjungan di awal 2024 ini.

“Tujuan kita adalah wisatawan banyak datang. Karena efeknya berganda bagi ekonomi tentunya. VoA masih menghambat wisman masuk ke Batam, Karena mahalnya visa on arrival tadi,” imbuh Rafki.

Satu lagi adalah galangan kapal. Pihaknya optimis hingga 2027 itu, proyek galangan kapal penuh pesanan. Artinya, galangan kapal masih akan jadi primadona hingga beberapa tahun ke depan.

Namun persoalan lain adalah sulitnya sektor galangan kapal mencari tenaga kerja ahli sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya welder, pitter, dan lainnya. Pemerintah daerah harus membantu menciptakan tenaga kerja ini, salah satunya mendorong pelatihan yang dibutuhkan perusahaan.

Baca Juga: Izin Tinggal WNA Habis, Tak Perlu Lagi Urus Perpanjangan Visa di Kantor Imigrasi

Menjawab tantangan di 2024 ini, pemerintah daerah baik kota maupun provinsi bisa saling menguatkan melalui kompak dalam memajukan ekonomi di Kepri ini. Pemerintah sebaiknya, tidak mencampurkan urusan politik dengan kebijakan di daerah, yang bisa menumbuhkembangkan ekonomi.

“Mari sejenak kita kompak, karena 2024 ini bukan lah mudah. Pengusaha juga masih menunggu dan melihat perkembangan situasi pilpres. Namun di daerah harusnya tetap solid mempererat hubungan, demi menjaga ekonomi Batam dan Kepri ini stabil,” terang Rafki.

Besar harapan di 2024 ini kemudahan berusaha lebih dibuka lagi. Sampai saat ini masih ada beberapa kendala untuk segera diselesaikan. Sebagai contoh pengurusan amdal dan lain yang masih terkendala. Sinergi dengan pemerintah pusat juga sangat penting. Pusat berjanji akan melimpahkan kewenangan di daerah atau BP Batam. Sehingga mendorong investasi di Kepri.

Peluang bisnis yang akan direkomendasikan di 2024, menurut APINDO Batam adalah di bidang digital atau high technology. Artinya, peluang investasi bisa mulai merambah pada bisnis perusahaan bergerak di bidang chip, dan lainnya. Investasi besar lainnya juga diharapkan bisa segera direalisasikan.

“Sudah saatnya melobi investor untuk menanamkan modal mereka di high teknologi ini untuk masuk ke Batam. Supaya bisa menghidupkan usaha lokal dalam mendukung investasi high technology tersebut,” tambah Rafki.

Saran dan masukan untuk pengusaha di 2024 adalah tetap optimis, kemungkinan tahun ini adalah tahun yang berat. Karena berbagai persoalan yang dihadapi di pasar global. Sekaligus masuknya tahun politik. Hal ini membuat ekonomi sedikit terabaikan, karena semua berfokus pada politik, dikhawatirkan akan ada perlambatan ekonomi akibat dampak politik ini.

“Namun, kami optimis ekonomi Kepri bisa tumbuh di atas 5 persen. Semoga tahun 2024 bisa lebih baik untuk ekonomi,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Yulitavia

spot_img

Update