Setelah dikurung pandemi Covid-19 dua tahun lebih, kini masyarakat lebih bebas bepergian. Di libur Natal dan akhir tahun ini jumlah penumpang transportasi laut dan udara melonjak tinggi. Namun, tiket sulit dan mahal.
Reporter: YASHINTA
FISKA JUANDA
LIBURAN Natal dan Tahun Baru mestinya jadi momen penuh berkah bagi pelaku usaha penjualan tiket dan perjalanan wisata seperti Dahlia. “Natal dan Tahun Baru adalah musim panen,” ujar perempuan yang punya usaha travel di Batuaji ini.
Namun, cuan yang dibayangkan tak sesuai harapan. Tiket transportasi laut untuk rute Batam-Medan yang ia perkirakan bakal jadi lahan keuntungan, justru tak bisa dijual. Tiket melalui penjualan resmi telah habis. Namun, bisa diperoleh melalui calo.
Menurut Dahlia, tiket Pelni kini memang jadi buruan warga. Pasalnya, harganya masih bisa dijangkau warga kebanyakan. Berkisar Rp 220 ribu hingga Rp 300 ribu. Bandingkan dengan tiket pesawat rute yang sama, mecapai Rp 1,5 juta.
Baca Juga:Â Tiket Pelni Batam Tujuan Medan Habis, Tapi Tersedia di Calo
Dahlia menyebutkan, secara resmi tiket Pelni tujuan Medan untuk perjalanan selama bulan Desember ini telah habis terjual. Tiket baru tersedia kembali untuk perjalanan tanggal 3 Januari 2023.
“Untuk tiket Pelni tujuan Medan sudah habis di Desember ini. Keberangkatan Pelni ke Medan sekali dua hari, dan semua tiketnya habis. Tiket baru ada untuk tanggal 3 Januari,” ujar Dahlia.
Ia menjelaskan, tiket yang habis itu khusus yang dijual oleh agen. Sedangkan untuk tiket yang tersedia di website Pelni merupakan tiket “non seat” atau tanpa tempat duduk.
“Untuk agen khusus jual tiket yang ada kursi, kalau yang tanpa kursi itu cuma Pelni yang jual. Cuma infonya juga habis selama Desember ini,” jelas Dahlia.
Meski di agen tiket tersebut habis, ternyata di tangan calo yang berseliweran di dekat Kantor Pelni masih tersedia. Namun harganya naik dua kali lipat dibanding harga normal. Dimana harga tiket normal dijual Rp 220 ribu, namun di calo bisa sampai Rp 500 ribu.
“Kalau di agen biasanya Rp 250-270 ribu, tapi habis. Kalau di calo bisa Rp 400-500 ribu,” sebutnya.
Baca Juga:Â Kacab Pelni Batam: Sistemnya Masih Close
Ia menceritakan, salah seorang pelanggannya terpaksa membeli tiket dari calo seharga Rp 500 ribu. Tiket yang dibeli tak langsung didapat, namun dengan cara dibooking dulu. Dua hari kemudian barulah tiket tersebut keluar.
“Anehnya tiket yang habis, tapi bisa disediain calo. Mereka catat nama dulu, nanti baru tiketnya keluar,” kata Dahlia.
Tak hanya tiket keberangkatan ke Medan, tiket balik Medan-Batam selama Januari juga habis. Tiket baru tersedia pada bulan Februari.
“Nah, dari Medan ke Batam juga habis di bulan Januari. Padahal Natal dan Tahun Baru adalah momen agen travel untuk menjual tiket Pelni, tapi selalu habis,” ungkapnya.
Kepala Cabang Pelni Batam, Capt Agus Suprijatno, saat dihubungi Minggu (11/12), mengatakan sampai saat ini laman pemesanan tiket Pelni secara online masih ditutup. Pemesanan baru terbuka, jika dibuka oleh Pelni pusat.
“Sistemnya masih close, kalau dibuka akan kami berikan info,” kata Agus Suprijatno.
Baca Juga:Â Jumlah Penumpang di Hang Nadim Capai 10 Ribu Orang per Hari
Ia mengakui animo masyarakat sangat tinggi menggunakan kapal milik Pelni sebagai sarana mudik Natal dan Tahun Baru. Akibatnya, KM Kelud yang biasanya menjadi transportasi reguler melayani rute Batam-Medan, tidak dapat mengangkut semua penumpang dari Batam.
Pelni pun mendatangkan KM Dorolonda. Namun, begitu kapal ini dijadwalkan datang dan pemesanan tiketnya dibuka, langsung diserbu masyarakat.
Apakah ada tambahan kapal lagi? Agus mengatakan, cukup sulit untuk mendapatkan penambahan kapal. Ia menjelaskan, untuk menggeser rute KM Dorolonda membantu pelayaran Batam ke Medan saja, sudah cukup sulit.
Sebab, KM Dorolonda memiliki rute wajib yang harus dijalani. “Kesulitannya bagaimana menjadwalkan kapal-kapal ini untuk berlayar rute Batam ke Medan. Setiap kapal memiliki rute sendiri, sehingga susah mengutak-atiknya. Lagian itu juga bukan wewenang kami,” tuturnya.
Ia mengatakan, saat ini, Pelni pusat sedang mengkaji mekanisme penambahan jumlah seat dan kapasitas kapal. Ia berharap dalam waktu dekat sudah ada keputusan.
“Kami berharap ada penambahan, sehingga bisa terangkut semua masyarakat yang ingin menuju ke Medan. Namun sampai saat ini belum ada keputusan,” tuturnya.
Habisnya tiket Pelni membuat sebagian warga yang tetap ingin mudik terpaksa beralih ke pesawat. Namun, mereka harus siap membayar jauh lebih mahal.
Baca Juga:Â Harga Ayam Potong Tembus Rp45 Ribu per Kilogram
Untuk rute-rute gemuk di musim Natal dan Tahun Baru, seperti Medan, tiket penerbangan melambung tinggi. “Khusus untuk Medan harga tiket naik dua kali lipat dibanding biasanya. Saat ini bisa mencapai Rp 1,3-1,5 juta,” ujar Dahlia.
“Sebenarnya hampir seluruh rute penerbangan naik. Tapi khusus Medan, harga naik dua kali lipat. Khusus kelas ekonomi harganya sampai Rp1,5 jutaan. Makanya banyak yang membeli Pelni, karena jauh murah, tapi sayang habis,” terangnya.
Hal senada juga dikatakan Retmi, agen travel di kawasan Batam Center. Ia juga menyebutkan tiket Pelni tujuan Medan habis selama Desember.
“Untuk Pelni tujuan Medan di Desember ini habis,” ujarnya.
Baca Juga:Â Mulai Tahun Depan, Pungutan Parkir Pakai Jasa Swasta
Menurut dia, tiket yang tersedia hanya untuk maskapai. Itu pun dengan harga yang sudah jauh naik dibanding biasanya.
“Iya tiket naik, mending beli sekarang. Kalau nanti mendekati hati H pasti bakal tambah mahal lagi,” ujar Retmi.
Mengutip dari laman Traveloka.com harga tiket cenderung naik ke beberapa kota tujuan favorit di Indonesia seperti Batam-Jakarta mulai dari Rp 1.2 juta sampai Rp 1.5 juta, lalu Batam-Surabaya Rp 1.6 sampai Rp 2.3 juta, Batam-Medan Rp 1.3 sampai Rp 2 juta. (*)