Rabu, 22 Januari 2025

Tiket Mahal Halangi Masuknya Wisatawan ke Kepri

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Sejumlah wisatawan yang baru tiba berjalan di area pelabuhan Internasional Batamcenter, Sabtu (25/6). Arus penumpang yang datang maupun yang pergi di Pelabuhan Internasional mengalami peningkatan. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Provinsi Kepri menilai masih banyak permasalahan, yang menghalangi masuknya wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) ke Kepri.

Problem tersebut mulai dari harga tiket kapal maupun pesawat, kenaikan BBM serta problem VoA (Visa on Arrival).


“Semua itu sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap pariwisata di Kepri,” kata Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Provinsi Kepri, Mulyadi Tan, Rabu (14/9).

Ia menjabarkan permasalahan yang dihadapi para wisnus dan wisman. Terkait dengan wisman, Mulyadi menilai bahwa masih belum turunnya harga tiket kapal dari Singapura, menjadi salah satu biang atau penyebab turunnya kunjungan wisman.

Selain itu, sebelum pandemi banyak wisman datang dengan menggunakan bebas biaya VoA. Tapi kini, ada pembatasan untuk beberapa warga negara.

Mulyadi berharap pembebasan VoA ini makin diperbanyak. Sehingga potensi masuknya wisman pun lebih besar. “Sekarang ini, Kepri sangat berharap potensi masuknya wisman. Harapannya sebesar 70 persen, sedangkan wisnus itu 30 persen,” ujarnya.

Lalu, problem wisatawan nusantara adalah harga tiket. Rute Jakarta ke Batam tiketnya dikisaran Rp500 ribu, tapi kini di kisaran Rp1 juta. “Pasti ini memberikan dampak ke wisnus,” ucap Mulyadi.

Kenaikan harga BBM, kata Mulyadi membuat para pengelola pariwisata harus meningkatkan tarifnya. Ia mencontohkan hotel akan terdampak kenaikan BBM. Sebab hampir semua kebutuhan hotel mengalami kenaikan.

“Kami berharap tarif listrik juga sampai naik pula. Sebab, efeknya akan semakin besar,” tuturnya.

Ia berharap pemerintah bisa cepat tanggap mengatasi permasalahan ini. Sebab, jika dibiarkan tentunya akan berdampak terhadap pariwisata.

“Pemerintah harus bisa cepat menyusun perencanaan dan action apa saja yang bisa dikerjakan. Saya berharap dalam waktu dekat ada gebrakan,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Batam, Ardiwinata membenarkan ada beberapa hal yang mempengaruhi datangnya wisman dan wisnus. Meskipun begitu, ia optimis industri pariwisata bisa dapat tumbuh.

“Kami terus membuat berbagai kegiatan yang dapat menarik para wisatawan datang ke Batam,” ungkapnya. (*)

 

 

Reporter : FISKA JUANDA

spot_img

Update