batampos – Tiket penerbangan langsung dari Batam ke sejumlah daerah di Indonesia ludes terjual menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berdasarkan pantauan Batam Pos pada situs penjualan tiket online, permintaan tiket melonjak tajam, terutama untuk rute populer seperti Padang, Medan, dan Pontianak.
Untuk rute Batam-Padang, penerbangan langsung sudah tidak tersedia dari 22 hingga 27 Desember 2024. Pilihan yang tersisa hanyalah penerbangan transit dengan harga tiket mulai dari Rp2,3 juta. Tiket penerbangan langsung baru akan tersedia kembali pada 27 Desember.
Kondisi serupa terjadi pada rute Batam-Pontianak. Tiket penerbangan langsung habis untuk tanggal 22 dan 23 Desember. Penerbangan langsung baru tersedia mulai 24 hingga 31 Desember dengan harga tiket mulai dari Rp940 ribuan. Sementara itu, tiket penerbangan transit untuk rute ini masih tersedia, meskipun harganya relatif lebih mahal.
Adapun rute Batam-Medan juga mengalami lonjakan permintaan. Tiket penerbangan langsung tidak tersedia dari 22 hingga 26 Desember. Penerbangan transit dijual mulai dari Rp2 juta, sedangkan penerbangan langsung baru akan tersedia mulai 27 Desember dengan harga sekitar Rp1,1 juta.
Berbeda dengan rute lainnya, tiket penerbangan langsung dari Batam ke Surabaya masih tersedia dengan harga mulai Rp1,3 juta hingga Rp1,5 juta. Untuk rute Batam-Jakarta, tiket penerbangan langsung dijual dengan harga mulai dari Rp881 ribu.
Direktur Operasional PT Bandara Internasional Batam (BIB), Nugroho Jati, mengungkapkan bahwa jumlah penerbangan tambahan untuk periode Nataru tahun ini tidak signifikan. ”Ada tambahan penerbangan, tapi tidak banyak. Jika dibandingkan tahun lalu, penambahan penerbangan tahun ini lebih sedikit,” kata Nugroho.
Meski demikian, Nugroho memastikan, bahwa pihaknya tetap melakukan pemantauan dan pengamanan khusus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah memastikan kapasitas ruang tunggu memadai untuk menampung jumlah penumpang yang meningkat.
Terkait potensi penundaan penerbangan, Nugroho menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan penanganan khusus. ”Penundaan hingga satu jam masih dianggap normal. Jika lebih dari itu, kami akan mengambil langkah khusus untuk kenyamanan penumpang. Sementara itu, kompensasi akibat penundaan tetap menjadi tanggung jawab maskapai,” tuturnya.
Bandara Hang Nadim juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi cuaca buruk selama periode Nataru. Nugroho menyebutkan bahwa koordinasi intensif dilakukan dengan pihak terkait untuk memastikan operasional penerbangan berjalan lancar.
”Kami memastikan konektivitas antarbandara terjalin baik untuk mendeteksi potensi keterlambatan penerbangan lebih awal,” ujar Nugroho.
Selain itu, pihak Bandara Hang Nadim juga berupaya meningkatkan kenyamanan penumpang dengan menyediakan fasilitas tambahan di area ruang tunggu. Dengan langkah-langkah antisipasi ini, PT BIB berharap dapat meminimalkan gangguan yang berpotensi terjadi selama masa libur Natal dan Tahun Baru. ”Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang,” ucap Nugroho. (*)
Reporter : AZIS MAULANA