batampos – Proyek pematangan lahan di belakang Rumah Tahanan Negara (Rutan) Batam di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung disoroti masyarakat. Pasalnya aktifitas pematangan lahan untuk perumahan ini menimbun belasan hektar area hutan bakau.
Pantauan di lapangan, belasan hektar hutan bakau sudah ditimbun dengan material tanah yang dipotong dari lokasi perbukitan sekitar. Proyek pematangan lahan ini masih terus berjalan dan diinformasikan akan terus menimbun bakau yang masih tersisa.
Masyarakat sangat keberatan dengan aktifitas proyek pematangan lahan ini dan berharap ada tindakan tegas dari instansi pemerintah terkait.
Baca Juga:Â Air Mati serta Call Center Tak Respon, Membuat Warga Batam Lelah
“Padahal bertentangan sekali dengan program pemerintah pusat untuk kembali penghijauan hutan mangrove. Ini kok malah di timbun. Susah kita masyarakat ini mau komplain karena banyak bekingan proyek-proyek seperti itu. Jelas-jelas berdampak tapi dibiarkan dan pura-pura tak tahu,” ujar Ijul, warga Tembesi.
Dampak yang paling dikuatirkan warga dengan aktifitas proyek ini adalah banjir. Proyek yang menimbun area resapan air tentunya akan memperburuk persoalan banjir yang memang selalu mengancam warga selama ini.
Baca Juga:Â Ngebut dan Tanpa Penutup, Truk Pengangkut Tanah Resahkan Warga Nongsa
“Itu sungai dan juga lokasi resapan air. Kalau ditimbun semua nanti muncul masalah banjir lagi,” ujar Darius, warga lainnya.
Lurah Tembesi Dayatul saat dikonfirmasi mengaku tidak ada pemberitahuan apapun terkait pematangan lahan yang menimbun hutan bakau tersebut. Pihak kelurahan berencana akan menyampaikan keluhan warga itu ke pihak terkait. (*)
Reporter : Eusebius Sara