batampos – Meski ada kendala mengenai harga tiket feri dan beberapa aturan lainnya, namun perkembangan sektor pariwisata di Batam cukup menjanjikan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengatakan, perkembangan pariwisata bukanlah angan semata. Ia optimis Batam bakal jadi tempat destinasi wisata terpopuler di Kepri bahkan Indonesia.
Lebih lanjut, tolak ukur tren positif pariwisata ini dibuktikan dengan tingkat hunian hotel yang terus naik signifikan. Termasuk juga untuk hotel berbintang.
“Kalau untuk datanya kita belum dapat. Tapi yang jelas untuk tingkat hunian hotel termasuk yang berbintang itu naik signifikan. Bahkan setiap weekend itu hampir 100 persen tingkat huniannya,” kata Ardi, Rabu (11/9).
Baca Juga:Â Peresmian Revitalisasi Masjid Agung Batam 15 September 2024
Sementara untuk hari-hari biasa, masih tergolong baik. Di mana hunian hotel bisa mencapai 60 hingga 70 persen.
Di sisi lain, Disbudpar Batam juga menyambut baik Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan yang telah disahkan oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada 29 Agustus 2024 lalu. Dengan keluarnya Perpres itu, sektor pariwisata di Batam dapat kembali bergairah dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Ia juga menilai, pemberian bebas visa kunjungan kepada ekspatriat pemegang permanen residence Singapura akan menguntungkan Batam. Pasalnya, Batam menjadi persinggahan terbesar buat orang-orang Singapura.
“Jumlah kunjungan wisman ke Batam itu mencapai lebih dari 700 ribu. Kami optimis target kunjungan 2 juta wisman tercapai hingga akhir tahun 2024 ini,” kata Ardi.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu aturan pelaksanaan atau petunjuk teknis (juknis) dari Perpres tersebut yang tengah disusun oleh Direktoran Jenderal (Dirjen) Imigrasi.
Baca Juga:Â Pemprov Kepri Berharap Solusi Adil untuk Tarif Ferry Batam-Singapura
Untuk diketahui, terdapat 13 negara yang memperoleh status bebas visa kunjungan, yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Suriname, Kolombia dan Hongkong.
Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Aaparnas) Batam, Andi Xie, sebenarnya mengharapkan Visa on Arrival (VoA) dapat dihapus sepenuhnya oleh pemerintah. Itu bakal menambah potensi, mengingat beberapa negara penyumbang wisman terbesar di Batam tak masuk dalam Perpres.
“Saya contohkan China. Di China itu banyak yang ingin berkunjung ke Indonesia, Khususnya Batam. Tapi karena aturan VoA ini, tak banyak yang mau datang ke daerah kita,” katanya.
Dia menambahkan, seluruh negara di ASEAN telah menghapus kebijakan VoA itu. Indonesia harusnya mencontohi negara-negara yang sudah tidak memberlakukan VoA.
Baca Juga:Â Pendaftaran NIB UMKM Gratis, 148 Pelaku Usaha di Batam Resmi Terdaftar
Meski begitu, ia tetap optimis dapat menggaet banyak wisatawan asing ke Batam. Bahkan terbaru, Andi telah meneken kerjasama dengan tour travel di China untuk mendatangkan wisman ke Batam.
“Dalam waktu dekat, kita akan ada sekitar 2.000 wisatawan China yang akan berwisata ke Batam. Kami tetap optimis target yang ditetapkan oleh pemerintah dapat terealisasi,” katanya. (*)
Reporter: Arjuna