Rabu, 18 September 2024
spot_img

Tingkat Kunjungan Hotel Berbintang Naik

spot_img

Berita Terkait

spot_img
hotel
ilustrasi hotel (pixabay)

batampos – Meski ada kendala mengenai harga tiket feri dan beberapa aturan lainnya, perkembangan sektor pariwisata di Batam cukup menjanjikan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, mengatakan perkembangan pariwisata bukan-lah angan semata. Ia optimistis Batam akan menjadi destinasi wisata terpopuler di Kepulauan Riau bahkan di Indonesia.

Lebih lanjut, tren positif pariwisata ini dibuktikan dengan tingkat hunian hotel yang terus meningkat secara signifikan, termasuk untuk hotel berbintang.



”Untuk datanya kami belum dapat. Namun, yang jelas, tingkat hunian hotel, termasuk yang berbintang, meningkat signifikan. Bahkan setiap akhir pekan tingkat huniannya hampir 100 persen,” kata Ardi, Rabu (11/9). Sementara untuk hari-hari biasa, tingkat hunian hotel masih tergolong baik, dengan angka mencapai 60 hingga 70 persen.

Di sisi lain, Disbudpar Batam juga menyambut baik Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan yang telah disahkan oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada 29 Agustus 2024. Dengan keluar-nya perpres tersebut, sektor pariwisata di Batam diharapkan kembali bergairah dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Ia juga menilai, pemberian bebas visa kunjungan kepada ekspatriat pemegang permanent residence Singapura akan menguntungkan Batam. Pasalnya, Batam menjadi singgahan terbesar bagi orang-orang Singapura.

”Jumlah kunjungan wisman ke Batam itu mencapai lebih dari 700 ribu. Kami optimistis target kunjungan 2 juta wisman tercapai hingga akhir tahun 2024 ini,” kata Ardi.

Saat ini, pihaknya tengah menunggu aturan pelaksana-an atau petunjuk teknis (juknis) dari perpres tersebut yang sedang disusun oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi. Perpres tersebut menyebut sebanyak 13 negara yang memperoleh status bebas visa kunjungan, yaitu Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Suriname, Kolombia, dan Hongkong.

Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Aparnas) Batam, Andi Xie, mengharapkan Visa on Arrival (VoA) dapat dihapus sepenuhnya oleh pemerintah. Itu akan menambah potensi, mengingat beberapa negara penyumbang wisman terbesar di Batam tidak masuk dalam perpres tersebut.

”Contohnya Tiongkok. Banyak orang di Tiongkok yang ingin berkunjung ke Indonesia, khususnya Batam. Namun, karena aturan VoA ini, tidak banyak yang mau datang ke daerah kita,” katanya.

Ia menambahkan, seluruh negara di ASEAN telah meng-hapus kebijakan VoA. Indonesia seharusnya mencontoh negara-negara yang sudah tidak memberlakukan VoA.

Meski begitu, ia tetap optimistis dapat menggaet banyak wisatawan asing ke Batam. Bahkan, terbaru, Andi telah menandatangani kerja sama dengan agen perjalanan wisata di Tiongkok untuk mendatangkan wisman ke Batam.

”Dalam waktu dekat, kami akan menerima sekitar 2.000 wisatawan Tiongkok yang akan berwisata ke Batam. Kami tetap optimistis target yang ditetapkan oleh pemerintah dapat tercapai,” katanya. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update